Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Sabtu, 01 Desember 2012

Bersandar kepada siyasah


PBB, PILGUB JABAR DAN SUKSES PEMILU 2014



Oleh: Drs. Muhsin MK. MSc. (Ketua MPW PBB Jabar) 
        Selesai menghadapi dan menyelesaikan ferifikasi factual yang dilakukan oleh KPUD Jabar, dan diawasi oleh Bawaslu Jabar, dan beres tidak ada yang kurang, DPW PBB Jabar disibukkan dengan aktifitas menghadapi Pilgub Jabar. Des Pilkada yang dikomandani Nia Kurniasari, segera melaksanakan tugasnya melakukan loby loby dengan berbagai pihak, namun yang cukup intens disaat menjelang penentuan pasangan Cagub-Cawagub, antara lain dengan pihak Ahmad Heryawan dan partainya, PKS. Yance yang pada awalnya melakukan komunikasi, namun karena terputus di perjalanan, akhirnya benar benar putus, karena begitulah dinamika politik yang selalu berubah setiap saat, bahkan setiap detik, apalagi dalam dunia politik sudah dikenal istilahn yang cukup popular: “Tidak ada teman yang abadi, yang abadi adalah kepentingan”, dan “Teman politik bisa menjadi lawan dan lawan politik bisa menjadi teman”, begitulah realitas yang terjadi.
       Meskipun demikian PBB sebagai partai yang berbasis Islam memiliki adab dan akhlak dalam berpolitik, sepanjang belum ada komiteman bersama atau kontrak politik, maka segala hal dalam usung mengusung atau dukung mendukung Cagub-cawagub bisa saja berubah. Kecuali jika kontrak politik sudah ditetapkan dan ditanda tangani bersama, maka bagi PBB tidak kata untuk berkhianat dan mengabaikannya, tentu akan semakin meneguhkan sikap untuk benar benar melaksanakan perjanjian tersebut dengan sebaik baiknya dengan penuh tanggung jawab. Sebab memenuhi perjanjian atau aqad itu merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”. (QS. Al-Maidah, 4:1).
Taati kontrak politik
      Realitas politik telah memperlihatkan secara gamblang, bahwa PBB akhirnya benar benar menjadi pengusung pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar bersama PKS, Hanura dan PPP Jabar, padahal menurut Ketua DPW PBB Jabar, Arif Budiman, PBB adalah partai non parlemen, namun keberadaannya disamakan dengan ketiga partai pengusung lainnya. Ini suatu berkah tersendiri bagi PBB Jabar, dan sudah seharusnya disyukuri oleh segenap kader dan pimpinan PBB, tentu tidak hanya di tingkat DPW, tapi juga seluruh DPC DPC se Jabar. Bahkan menurut Arif, posisi PBB yang tidak punya kursi di DPRD Jabar, tapi punya suara itulah yang menjadi hitungan dalam menentukan persentase dukungan pasangan Cagub-Cawagub Jabar, sehingga kenyataan yang seperti ini juga merupakan suatu penghormatan dan penghargaan bagi eksistensi dan kemajuan PBB ke depan.
      Kini kita sudah melakukan aqad bersama PKS, Hanura dan PPP, maka hendaknya kita tidak khianati perjanjian tersebut, dan kita harus memegang teguh untuk bersama sama memenangkan pasangan Aher dan Demiz dalam Pilgub Jabar 2013. Setiap kader dan pimpinan PBB se Jabar diharapkan juga menghormati dan menghargai aqad yang sudah disepakati DPW PBB dengan keempat partai tersebut, dan tidak ada pilihan lain selain memenangkan pasangan Cagub-Cawagub yang namanya sudah cukup popular dalam masyarakat tersebut. Sebab kalaulah kita, katakanlah tidak mematuhi aqad yang sudah kita tetapkan bersama ketiga partai pengusung, malah kita membelot kepada pasangan lain, maka sikap ini dapat dipandang sebagai sebuah pelanggaran besar yang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, sebab dalam Beliau menyatakan dalam sabdanya: “Ciri orang munafiq adalah, bila berkata berdusta, berjanji ingkar, diberi amanah berkhianat”.
       Namun demikian kita juga berharap kepada partai pengusung lainnya, antara lain PKS, Hanura dan PPP-pun mentaati aqad atau kontrak politik yang sudah disepakati bersama, apalagi pasangan Cagub -Cawagub sudah dideklarasikan di lapangan Tegalega, Kota Bandung, pada tanggal 10 November 2012 secara bersama sama, dengan dihadiri oleh para pendukung partai dengan jatah masing masing, sehingga tidaklah pada tempatnya jika dikemudian hari mereka mengingkari dan berkhianat. Oleh sebab itu jika kita sudah bersepakat, maka hal itu hendaklah kita patuhi dan pelihara secara bersama, apalagi sebagai sesama partai Islam, seperti PKS, PPP dan PBB, dan sesama partai nasional termasuk Hanura, sehingga tidak ada kata lain selain, kita harus tetap kompak dan bersatu dalam memenangkan Aher dan Demiz pada Pilgub Jabar 2013 mendatang.
Pilgub untuk Pemilu 2014
       Tentu saja dukungan PBB kepada pasangan Cagub-Cawagub kali ini juga merupakan harapan dari pendukung dan Ormas pendiri PBB yang bergabung dalam Badan Koordinasi Ummat Islam (BKUI), termasuk di dalamnya Persatuan Ummat Islam (PUI), dan Aher menjadi Ketua Majlis Syuronya. Sedangkan pengurus dan jamaah PUI pada umumnya menjadi pendukung setia dari partai partai Islam, baik PBB dan PKS maupun PPP dalam Pemilu, termasuk juga ormas Islam lain yang bernaung dalam BKUI, seperti Persis, Al Irsyad, Dewan Da’wah, KB-GPI, KB-PII, Syarikat Islam Indonesia (SII) dan sebagainya. Karena itu dengan bersatunya partai Islam, PKS, PPP dan PBB dalam mengusung Cagub -Cawagub Jabar yang sama ini diharapkan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pilihan ummat Islam di Jabar yang selama ini mendambakan agar partai Islam bersatu. Apalagi di Jabar ini penduduknya mayoritas Islam dan dikenal sebagai basis Islam fanatis, maka diharapkan Cagub Cawagub dari koalisi partai Islam dan Hanura ini benar benar dapat memenangkan Pilgub 2013.
       Hanya saja segenap kader dan pimpinan PBB hendaknya harus bekerja keras, cerdas dan ikhlas, bukan hanya dalam melakukan aktifitas kampanye pemenangan Cagub-Cawagub yang diusungnya, melainkan juga bagaimana menjadikan momentum Pilgub ini untuk mensukseskan dan meraih kemenangan PBB dalam Pemilu 2014 dan Pilpres. Sebab kita harus sadari bahwa Pilgub merupakan aktifitas bersama dengan partai lain, dan masing masing partai pengusung juga mempunyai kepentingan masing masing untuk mensukseskan dan kemenangan partainya dalam Pemilu 2014 dan Pilpres. Karena itu sebagai partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Jabar dan DPR RI, termasuk tidak memiliki dana yang besar, maka kita harus memiliki kemampuan dan kepiawaian yang tinggi dalam mengolah peluang berharga untuk meraih tujuan jangka panjang. Apalagi dalam politik kita harus fahami bahwa teman atau lawan politik apabila telah mencapai kepentingannya, maka mereka akan sibuk mengurus dan membesarkan dirinya sendiri dan tidak perduli dengan partai lain, karena itu kita pun harus berusaha agar tidak terjadi sebaliknya.
        Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu factor untuk meraih kesuksesan dan kemenangan dalam Pilgub, Pemilu dan Pilpres yang akan datang ini bukan hanya pada kuatnya mesin politik dengan terbentuknya infrastruktur hingga ke tingkat ranting atau lebih dari itu, tapi juga kekuatan uang. Karena itu bagi PBB dalam melakukan perannya dalam setiap momen penting apapun, maka hendaknya tetap harus memikirkan dua kekuatan tersebut, yang mau tidak mau harus diperjuangkannya dengan serius dan mencari berbagai peluang yang benar benar menghasilkan secara real bagi eksistensi, kesuksesan dan kemenangan partai dalam Pemilu 2014 dan Pilpres mendatang. Namun hal ini bisa terwujud manakala kader dan pimpinan PBB memiliki kepiawaian, keahlian, kemampuan, kecerdikan dan kecerdasan dalam menangkap berbagai peluang tersebut, termasuk dalam melakukan loby loby politik yang sukses dan berhasil kepada pihak pihak lain yang memiliki keuatan material dan sumber enerzi  dengan pendekatan yang menarik, terprogram, terukur, rasional dan dapat dipercaya. Insya Allah. (27Dzulhijjah 1433 H/14 November 2012 M).