Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 21 Mei 2013

Adanya Hubungan Intim Ahmad Fathanah dan Elite PKS

Jakarta (voa-islam.com) Walaupun para elite PKS sekarang cuci tangan tentang Ahmad Fathanah, dan mengatakan Ahmad bukan kader PKS, dan hanya sebagai makelar belaka, seperti dikatakan oleh Fahri Hamzah bahwa Ahmad Fathanah hanyalah makelar, dan bekerja kepada siapa saja.
Tetapi, kenyataannya Ahmad Fathanah itu, seperti dua sisi mata uang atau seperti perangko dengan amplop yang selalu nempel. Hanya sekarang ini sesudah terjadi peristiwa kasus impor daging sapi, semua elite PKS ingin cuci tangan dengan Ahmad Fathah, dan ingin melokalisir kasus impor daging sapi hanya sebatas pada Ahmad Fathanah.
Dengan melokalisir kasus daging impor daging sapi, kesalahannya ditimpakan kepada Ahmad Fathanah, dampaknya tidak terlalu serius bagi masa depan PKS, dan bahkan sebagian kalangan ada yang membuat isu, seakan Ahmad Fathanah itu "orang luar" yang sengaja diselundupkan ke dalam barisan PKS dengan tujuan merusak partai yang dulunya mengaku sebagai partai dakwah.
Kenyataannya, hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mengungkap tentang keintiman Ahmad Fathanah dengan sejumlah elit PKS, tidak hanya Luthfi Hasan Ishaaq, sebagaimana yang diklaim selama ini oleh PKS.
Seperti kesaksian Menteri Pertanian Suswono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013) atas terdakwa Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi yang mengungkapkan adanya kedekatan Fathanah dengan elit PKS.
Suswono mengaku ada pertemuan di kediaman Walikota Makassar Ilham Sirajuddin yang diikuti Anis Matta dan Fathanah. Tidak hanya itu, Fathanah juga turut serta dalam acara kampanye kandidat PKS di Pilkada Takalar, Sulawesi Selatan. "Fathanah dan Pak Anis Matta di Takalar," ujar Suswono di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Di bagian lain, saksi yang merupakan penyelidik dari KPK Amir Arif juga mengungkapkan hasil pantauannya di Bandara Soekarno Hatta, pada 10 Januari 2013, tampak terjadi hubungan yang tampak akrab antara elit PKS dengan Ahmad Fathanah.
"Sejak di bandara saya melihat Maria di ruang tunggu 2F bersama Elda, Fathanah, Luthfi Hasan, Hidayat Nur Wahid, dan Tifatul Sembiring. Mereka kemudian naik pesawat Garuda Indonesia di kelas bisnis. Mereka saling bertegur sapa, senyum, seperti sudah kenal lama," ungkap Amir.
Kesaksian para saksi di Pengadilan Tipikor ini seperti melengkapi keterangan sebelumnya di KPK. Pemeriksaan sejumlah saksi seperti adik kandung Anis Matta, Saldi Matta yang terungkap terjadi aliran dana sejumlah Rp50 juta dari Ahmad Fathanah. Meskipun, belakangan diakui oleh Saldi uang itu diakui sebagai utang piutang. Peristiwa ini secara sederhana menunjukkan hubungan saling percaya antara keduanya.
Hal yang sama juga saat Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin yang tidak menampik adanya pertemuan di Lembang, Bandung, Jawa Barat yang juga diikuti Ahmad Fathanah sebelum Idul Adha tahun lalu.
Memang, sebelumnya Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, menolak mengakui sangkaan KPK, dan balik menuduh KPK melakukan "blufing" (gertakan) saat diperiksa KPK hari Selasa (14/5/2013), tetapi sesudah diperiksa KPK kembali pada hari Kamis (16/5/2013), dan KPK menunjukkan sejumlah foto, Hilmi mengakui adanya pertemuan di rumahnya di Lembang, yang dihadiri Ahmad Fathanah, Elisabeth, dan sejumlah elite PKS.
Kondisi ini seperti paradoksal dengan sistem di internal PKS yang cenderung ketat dalam urusan pengkaderan. Justru, uniknya Fathanah yang diklaim oleh elite PKS tidak tercatat sebagai kader PKS ini terlihat dalam acara-acara penting dan sangat  strategis PKS.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Alisera saat dikonfirmasi tentang kedekatan Fathanah dengan sejumlah elit PKS yang terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tipikor bersikukuh bila Fathanah bukan kader PKS.
"Saya tetap menyangkalnya dengan mengatakan tidak satu keputusan pun atau satu surat pun ada tentang Fathanah," sebut Mardani melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Jadi, sulit mengelak fakta-fakta yang dibuktikan oleh KPK, termasuk rekeman pembicaraan antara Ahmad Fathanah dan Lutfhi, dan menurut sejumlah sumber Ahmad Fathanah sudah berhubungan dengan sejumlah elite PKS  itu, sejak tahun l999.
Semua terkuak dengan sangat jelas, hubungan antara Ahmad Fathanah  dengan sejumlah elite PKS. Ini tak terlepas dari usaha-usaha dikalangan elite PKS yang ingin mengejar rente dari memanfaatkan pengaruh kekuasaan yang mereka miliki.
Tentu, dikalangan rakyat secara luas, benar-benar tokoh Ahmad Fathanah ini, sangat luar biasa, bukan hanya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan para elite PKS, tetapi Ahmad Fathanah mempunyai hubungan yang sangat luar biasa luasnya dikalangan artis dan model. Diantara Ayu Azhari, Vita Sesha, dan menurut KPK lebih 30 orang artis dan model yang menjadi teman dekat Ahmad Fathanah.
Ini tak dapat dimengerti oleh siapapun. Bagaimana para elite PKS memiliki hubungan dengan tokoh seperti Ahmad Fathanah dengan kepribadian seperti itu, yang sangat tidak masuk akal, bila  dikaitkan dengan PKS yang selalu menegaskan jati dirinya, sebagai partai dakwah yang bersih.
Mestinya, para elite bersikap jujur, dan mengakui hubungan mereka dengan Ahmad Fathanah. Kemudian melakukan otokritik terhadap internal mereka, dan siapapun yang terlibat dalam sengkarut kasus impor daging sapi ini, dilengserkan dan diganti dengan wajah baru yang masih bersih.
Sebaliknya tidak seperti sekarang ini, di mana para elite PKS dengan sangat keras melawan KPK, dan selalu menolak semua sangkaan KPK terhadap para elite PKS yang sudah nampak salah. Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar