Jakarta (voa-islam.com) Walaupun para elite PKS
sekarang cuci tangan tentang Ahmad Fathanah, dan mengatakan Ahmad bukan
kader PKS, dan hanya sebagai makelar belaka, seperti dikatakan oleh
Fahri Hamzah bahwa Ahmad Fathanah hanyalah makelar, dan bekerja kepada
siapa saja.
Tetapi, kenyataannya Ahmad Fathanah itu, seperti dua sisi mata uang
atau seperti perangko dengan amplop yang selalu nempel. Hanya sekarang
ini sesudah terjadi peristiwa kasus impor daging sapi, semua elite PKS
ingin cuci tangan dengan Ahmad Fathah, dan ingin melokalisir kasus impor
daging sapi hanya sebatas pada Ahmad Fathanah.
Dengan melokalisir kasus daging impor daging sapi, kesalahannya
ditimpakan kepada Ahmad Fathanah, dampaknya tidak terlalu serius bagi
masa depan PKS, dan bahkan sebagian kalangan ada yang membuat isu,
seakan Ahmad Fathanah itu "orang luar" yang sengaja diselundupkan ke dalam barisan PKS dengan tujuan merusak partai yang dulunya mengaku sebagai partai dakwah.
Kenyataannya, hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi di Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta
mengungkap tentang keintiman Ahmad Fathanah dengan sejumlah elit PKS,
tidak hanya Luthfi Hasan Ishaaq, sebagaimana yang diklaim selama ini
oleh PKS.
Seperti kesaksian Menteri Pertanian Suswono di Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013) atas terdakwa Arya Abdi
Effendy dan Juard Effendi yang mengungkapkan adanya kedekatan Fathanah
dengan elit PKS.
Suswono mengaku ada pertemuan di kediaman Walikota Makassar Ilham
Sirajuddin yang diikuti Anis Matta dan Fathanah. Tidak hanya itu,
Fathanah juga turut serta dalam acara kampanye kandidat PKS di Pilkada
Takalar, Sulawesi Selatan. "Fathanah dan Pak Anis Matta di Takalar,"
ujar Suswono di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Di bagian lain, saksi yang merupakan penyelidik dari KPK Amir Arif
juga mengungkapkan hasil pantauannya di Bandara Soekarno Hatta, pada 10
Januari 2013, tampak terjadi hubungan yang tampak akrab antara elit
PKS dengan Ahmad Fathanah.
"Sejak di bandara saya melihat Maria di ruang tunggu 2F bersama
Elda, Fathanah, Luthfi Hasan, Hidayat Nur Wahid, dan Tifatul Sembiring.
Mereka kemudian naik pesawat Garuda Indonesia di kelas bisnis. Mereka
saling bertegur sapa, senyum, seperti sudah kenal lama," ungkap Amir.
Kesaksian para saksi di Pengadilan Tipikor ini seperti melengkapi
keterangan sebelumnya di KPK. Pemeriksaan sejumlah saksi seperti adik
kandung Anis Matta, Saldi Matta yang terungkap terjadi aliran dana
sejumlah Rp50 juta dari Ahmad Fathanah. Meskipun, belakangan diakui oleh
Saldi uang itu diakui sebagai utang piutang. Peristiwa ini secara
sederhana menunjukkan hubungan saling percaya antara keduanya.
Hal yang sama juga saat Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin yang
tidak menampik adanya pertemuan di Lembang, Bandung, Jawa Barat yang
juga diikuti Ahmad Fathanah sebelum Idul Adha tahun lalu.
Memang, sebelumnya Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, menolak
mengakui sangkaan KPK, dan balik menuduh KPK melakukan "blufing"
(gertakan) saat diperiksa KPK hari Selasa (14/5/2013), tetapi sesudah
diperiksa KPK kembali pada hari Kamis (16/5/2013), dan KPK menunjukkan
sejumlah foto, Hilmi mengakui adanya pertemuan di rumahnya di Lembang,
yang dihadiri Ahmad Fathanah, Elisabeth, dan sejumlah elite PKS.
Kondisi ini seperti paradoksal dengan sistem di internal PKS yang
cenderung ketat dalam urusan pengkaderan. Justru, uniknya Fathanah yang
diklaim oleh elite PKS tidak tercatat sebagai kader PKS ini terlihat
dalam acara-acara penting dan sangat strategis PKS.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Alisera saat dikonfirmasi tentang
kedekatan Fathanah dengan sejumlah elit PKS yang terungkap dalam
persidangan di Pengadilan Tipikor bersikukuh bila Fathanah bukan kader
PKS.
"Saya tetap menyangkalnya dengan mengatakan tidak satu keputusan pun
atau satu surat pun ada tentang Fathanah," sebut Mardani melalui
BlackBerry Messenger (BBM) kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat
(17/5/2013).
Jadi, sulit mengelak fakta-fakta yang dibuktikan oleh KPK, termasuk
rekeman pembicaraan antara Ahmad Fathanah dan Lutfhi, dan menurut
sejumlah sumber Ahmad Fathanah sudah berhubungan dengan sejumlah elite
PKS itu, sejak tahun l999.
Semua terkuak dengan sangat jelas, hubungan antara Ahmad Fathanah
dengan sejumlah elite PKS. Ini tak terlepas dari usaha-usaha dikalangan
elite PKS yang ingin mengejar rente dari memanfaatkan pengaruh kekuasaan
yang mereka miliki.
Tentu, dikalangan rakyat secara luas, benar-benar tokoh Ahmad
Fathanah ini, sangat luar biasa, bukan hanya memiliki hubungan yang
sangat dekat dengan para elite PKS, tetapi Ahmad Fathanah mempunyai
hubungan yang sangat luar biasa luasnya dikalangan artis dan model.
Diantara Ayu Azhari, Vita Sesha, dan menurut KPK lebih 30 orang artis
dan model yang menjadi teman dekat Ahmad Fathanah.
Ini tak dapat dimengerti oleh siapapun. Bagaimana para elite PKS
memiliki hubungan dengan tokoh seperti Ahmad Fathanah dengan kepribadian
seperti itu, yang sangat tidak masuk akal, bila dikaitkan dengan PKS
yang selalu menegaskan jati dirinya, sebagai partai dakwah yang bersih.
Mestinya, para elite bersikap jujur, dan mengakui hubungan mereka
dengan Ahmad Fathanah. Kemudian melakukan otokritik terhadap internal
mereka, dan siapapun yang terlibat dalam sengkarut kasus impor daging
sapi ini, dilengserkan dan diganti dengan wajah baru yang masih bersih.
Sebaliknya tidak seperti sekarang ini, di mana para elite PKS dengan
sangat keras melawan KPK, dan selalu menolak semua sangkaan KPK terhadap
para elite PKS yang sudah nampak salah. Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar