Oleh: Muhsin MK
(Ketua MPW PBB Jabar)
Partai Bulan Bintang (PBB) kini tengah
disibukkan, antara lain dengan aktifitas ferivikasi guna memenuhi persyaratan
sebagai peserta Pemilu 2014. Dalam bulan Ramadhan tahun 1433/2012 ini sekalipun,
para Pengurus DPW dan DPC PBB se Jawa Barat terlihat bersemangat saat melakukan
aktifitas tersebut, walau dengan dana yang terbatas. Dalam pandangan mereka,
tidak ada istilah menyerah dalam perjuangan, walau kondisi dan situasi PBB
sekarang ini jauh lebih berat dari pada masa menghadapi Pemilu-pemilu
sebelumnya, antara lain banyak kader yang mutung dan pindah partai. Mereka
menjadi kutu loncat guna mencari tempat yang lebih menguntungkan dari PBB yang
telah dipandang sinis, se akan tidak mungkin ikut Pemilu 2014.
Sebagai kader, fungsionaris dan anggota
PBB, tentu kita tidak perlu pesimis dengan keadaan partai saat ini, dan dalam menghadapi
perjuangan ke depan. Apalagi membuat kita ikut terpengaruh dan ikutan dengan
mereka yang nyata nyata telah menjadi deserter (pengkhianat) di dalam perjuangan
Islam antara lain karena PBB ingin menegakkan syari’at agama Allah yang kita
pandang mulia ini. Dengan hikmah Ramadhan tahun ini hendaknya dapat kita
jadikan sebagai motivasi, pemacu dan pemicu untuk bangkit dan penuh semangat,
sehingga kita berusaha memperjuangkan PBB agar tetap mengikuti Pemilu 2014 dan
meraih kemenangan. Tak ada kata kata indah yang perlu kita kumandangkan dalam
perjuangan melalui PBB selain, “Is kariman au mut syahidan (Hidup Mulia atau
Mati Syahid dalam perjuangan menegakkan agama Allah)”
Idul Fitri momentum kemenangan PBB
Bila kita berhasil melaksanakan ibadah
Ramadhan sebulan penuh, maka kita pun akan meraih kemenangan dalam perjuangan
melawan hawa nafsu. Mereka yang berhasil menang inilah layak disambut dalam
perayaan Idul Fitri, dan merekalah yang pantas mendapat gelar pahlawan “Muttaqin
(orang yang bertaqwa)”, yang benar benar menjadi manusia yang paling mulia di
sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sesuai dengan firman Nya: “Inna akramakum
indallahi atqakum (sesungguhnya manusia yang paling mulia disisi Allah adalah
orang yang bertaqwa)”. (QS. Al Hujuraat: 12).
Dengan merayakan Idul Fitri ini kita
bukan hanya kembali dalam keadaan suci bersih dari segala dosa karena
mendapatkan pengampunan dari Allah, melainkan juga memiliki semangat perjuangan
yang baru, antara lain dengan ketaqwaan inilah yang diharapkan dapat mendorong
kita untuk meraih kemenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Di dunia ini bagi orang yang bertaqwa
akan mendapatkan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi dan akan
memperoleh rezki yang melimpah dari arah yang tidak disangka sangka. Di akhirat
akan mendapatkan sorga yang luasnya seluas langit dan bumi (QS. Ali Imran:133).
Ini artinya dengan bekal taqwa, para kader, fungsionaris dan anggota PBB tidak
perlu takut dan khawatir dalam menghadapi Pemilu 2014, apakah akan lolos atau
tidak, atau menang atau gagal.
Kita harus tetap yakin, bahwa Allah akan
senantiasa membantu memberikan solusi dan jalan keluarnya, serta akan memberikan
limpahan rezki dan dana guna memenangkan Pemilu 2014. Karena itulah dalam
merayakan Idul Fitri 1433 H, hendaknya kita jadikan sebagai momentum untuk
meraih kemenangan dalam Pemilu 2014, namun tentu ada syaratnya, yakni kita
harus menjadi orang yang bertaqwa terlebih dahulu.
Ada beberapa ciri orang bertaqwa
sebagaimana dinyatakan dalam QS Ali Imran ayat 134 sebagai berikut:
Pertama,
orang yang rela berkorban mengeluarkan hartanya dalam keadaan senang maupun
susah. Setiap kader, fungsionaris dan anggota haruslah rela berkoban harta dan
jiwanya, sehingga tidak hanya menunggu bantuan dana dari pusat baru bekerja dan
melakukan aktifitas kepartaian dalam masyarakat.
Kedua,
orang yang mampu menahan amarah, emosi dan hawa nafsunya, antara lain dalam
menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang harus disikapi dengan tenang,
sabar dan terkendali.
Ketiga,
orang yang senantiasa memberi maaf kepada sesama manusia, antara lain
apabila dalam memperjuangkan partai ada yang memusuhi dan menghambat partai,
sehingga kita tidak perlu memaki, membeci dan melakukan pembalasan, apalagi
bertindak anarkis dan melakukan kekerasan.
Dalam QS Al-Baqarah ayat 177 disebutkan pula
cirinya:
Keempat,
dengan harta yang dicintainya memberi antara lain kepada kerabat,
masyarakat miskin, orang dalam perjalanan, peminta minta dan membebaskan
perbudakan.
Kelima,
orang yang senantiasa menegakkan shalat dan menunaikan zakat, karena itu
sebagai kader, fungsionaris dan anggota hendaknya kita tidak sampai
meninggalkan shalat walau sibuk di partai dan kampanye, dan kalau sudah terpilih
hendaknya kita tidak lupa untuk berzakat, atau berinfaq dan sedekah kepada
partai dan orang orang yang membutuhkannya.
Keenam,
orang yang memenuhi janji apabila berjanji, karena itu kita dalam berpartai
tidak sampai ingkar janji, dan dalam kampanye PBB tidak perlu mengumbar janji
atau memberi janji janji yang kita tidak mungkin akan dapat memenuhi setelah
berhasil meraih kemenangan.
Ketujuh,
kita juga harus bersabar dalam memperjuangkan PBB, baik di saat dalam
keadaan sempit, susah, maupun disaat menghadapi serangan lawan politik.
Kalaulah ciri sebagai orang bertaqwa di atas
yang dijadikan prinsip dalam perjuangan kita di PBB dalam menghadapi Pemilu
2014, maka yakinlah, kita akan meraih kemenangan yang signifikan. Namun jika sebaliknya
yang kita lakukan, misalnya kita enggan berkurban jiwa dan raga, selalu ribut
dan konflik internal karena tidak dapat menahan amarah, membiarkan kebencian
dan permusuhan terjadi dalam tubuh PBB, apalagi tidak mau saling maaf
memaafkan, mengabaikan ibadah kepada Allah, mengingkari janji bila berjanji,
tidak sabaran dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, yakinlah
kegagalan yang akan kita raih kembali dalam Pemilu 2014.
Karena itu marilah kita jadikan momentum
Idul Fitri, dengan keberhasilan kita dalam meraih ketaqwaan setelah
melaksanakan ibadah Ramadhan se bulan penuh, maka hendaknya kita jadikan
sebagai titik tolak perjuangan PBB dalam meraih kemenangan pada Pemilu 2014
mendatang.
Kemenangan dengan kerja keras dan cerdas
Momentum Idul Fitri ini hendaknya juga
dapat kita jadikan sebagai motivasi bagi para kader, fungsionaris dan anggota
PBB untuk bekerja keras dan bersungguh sungguh, serta bekerja cerdas, sehingga
tidak ada lagi yang berpangku tangan dan menunggu komando dan uang datang.
Mereka harus berkeja keras, antara lain sesuai dengan kamampuan, fungsi dan
tugas yang diberikan oleh pimpinan di tingkat masing masing.
Ketua berkerjalah sesuai dengan fungsi
dan tugasnya, sekretaris, bendahara dan bagian bagian dan badan otonom juga
demikian, bekerja sesuai fungsi dan tugasnya masing masing, sehingga tidak ada
tumpang tindih dan konflik interes, karena sesuai dengan job dan pembagian
tugas yang jelas, dan sudah ditetapkan bersama. Namun semua itu tentu tidak boleh
mengabaikan prinsip kerja sama dan sama sama bekerja, sehingga tak ada seorang
pun yang tidak terlibat dan berkeringat dalam perjuangan menghadapi Pemilu
2014.
Selain itu dalam menggerakkan PBB
menghadapi Pemilu 2014 ini kita juga harus bekerja cerdas, mampu menangkap
peluang yang dapat dimanfaatkan guna meraih dukungan yang lebih besar dari
rakyat dan ummat Islam, serta kepandaian dalam memecahkan permasalahan yang
muncul baik di dalam maupun di luar partai. Di sini peran kepemimpinan partai
sedemikian penting sebagai penanggung jawab, termasuk sangat menentukan dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian partai, sehingga
diharapkan dapat berhasil meraih suara yang melebihi target dan menang dalam
Pemilu 2014.
Langkah
langkah cerdas memang harus dipersiapkan dan direncanakan secara matang,
terutama oleh Komite Aksi Pemenangan Pemilu (KAPPU) di semua tingkatan, dan
sesudah itu haruslah direalisasikan dalam aksi aksi nyata yang benar benar
tepat sasaran dan memilik daya tarik sehingga dapat mendulang suara yang lebih
besar dalam Pemilu 2014 mendatang, sehingga diharapkan bukan hanya lolos
Parliament Treeshoold (PT) 3,5%, melainkan juga dapat menempatkan wakil wakil
PBB yang representatif dan berkualitas, baik di parlemen (legislatif), maupun
di pemerintahan (eksekutif), sehingga cita cita menerapkan syari’at Islam
perlahan lahan dapat direalisir. Insya Allah Selamat Idul Fitri 1433,
taqaballahu minna wa minkum, maaf lahir dan batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar