Baru-baru ini, publik akhirnya dikejutkan dengan pernyataan pihak kementerian luar negeri Singapura soal keberadaan Nazaruddin. Menurut Singapura, mantan bendahara umum Demokrat itu sebenarnya sudah tidak ada di Singapura jauh sebelum ia ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 30 Juni. Dan beberapa minggu sebelum tanggal itu, pemerintah Indonesia telah diberitahukan.
Aneh bin ajaib. Jadi selama ini, publik benar-benar dibohongi soal keberadaan Nazaruddin yang katanya, dan katanya, di Singapura. Menariknya, walaupun ini akhirnya disangkal Menkopolhukam, pihak terakhir yang menyatakan keberadaan tersangka kasus korupsi Sesmenpora ini di Singapura justru istana sendiri.
Hal tersebut disampaikan juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, pada tanggal 1 Juli lalu kepada wartawan. "Satu hal yang juga penting yang disampaikan adalah bahwa kemarin Presiden telah memerintahkan secara langsung kepada Kapolri untuk mencari, menangkap, dan membawa pulang saudara Nazaruddin di Singapura agar bisa memenuhi proses hukum yang bersangkutan di KPK," kata Julian di Kantor Presiden, Jumat 1 Juli lalu.
Pihak kedua yang juga memberikan kesan keberadaan Nazaruddin di Singapura adalah pengacaranya, OC Kaligis. Pihak pengacara Nazaruddin bahkan mengajukan pemeriksaan oleh KPK dilakukan di Singapura.
Begitu pun pihak Demokrat yang sudah membentuk tim penjemput Nazaruddin. Juga menyatakan bahwa Nazaruddin berada di Singapura. Bahkan, Demokrat berusaha meyakinkan publik kalau Nazaruddin ke Singapura karena berobat sakit jantung. Walaupun, mereka tidak mampu menunjukkan surat keterangan dokter tentang kondisi penyakit Nazaruddin itu kepada DPR.
Yang lebih membingungkan, sejumlah media ketika menghubungi Nazaruddin melalui Blackberry messenger mendapatkan jawaban lain dari Nazaruddin sendiri. Menurut anggota DPR yang sudah dinyatakan buron oleh KPK ini, dirinya masih berada di Singapura. mnh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar