Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Jumat, 21 Juni 2013

Pengantar (APBN Anti Rakyat)

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, jika kita cermati, APBN kita dari tahun ke tahun memang terus meningkat, baik dari sisi penerimaan maupun dari sisi pengeluaran. Dari tahun ke tahun, penerimaan yang paling besar tetaplah dari pajak, yang bahkan dalam RAPBN 2010 ini ditargetkan mencapai 71%. Namun ironisnya, saat rakyat dipaksa membayar pajak dengan angka yang terus meningkat, dari sisi pengeluaran, subsidi untuk rakyat justru terus dikurangi. Padahal pada saat yang sama, pengeluaran untuk membayar cicilan utang dan bunganya terus menunjukkan tren naik. Alhasil, APBN kita dari tahun ke tahun terkesan makin pro kapitalis dan tampak makin anti rakyat.
Sesungguhnya, dalam kerangka sistem ekonomi Kapitalisme, apalagi dengan haluan neo-liberalisme yang dianut negeri ini, peningkatan penerimaan dari sektor pajak dan penurunan yang terus-menerus dari sisi pengeluaran untuk subsidi rakyat adalah hal yang logis, bahkan mutlak. Sebab, sejak awal Kapitalisme menghendaki minimalisasi peran negara dalam melayani rakyat, meski untuk itu negara justru menuntut peran rakyat dalam pembangunan melalui aneka ragam pungutan pajak atas mereka. Wajar jika dari tahun ke tahun APBN kita tidak mampu mensejahterakan rakyat, tetapi malah makin menyengsarakan mereka.
Pertanyaannya: Haruskah keadaan seperti ini dibiarkan terus? Tak adakah alternatif lain penyusunan APBN? Bagaimana dengan APBN Syariah, bisakah menjadi pilihan? Apa keunggulan APBN Syariah dibandingkan dengan APBN konvensional yang kapitalistik seperti saat ini? Mungkinkah pula APBN Syariah bisa diterapkan secara real dalam konteks negara yang bernama Indonesia? Bagaimana rancangan maupun realisasinya?
Di seputar itulah tema utama al-waie edisi kali ini, selain sejumlah perkara penting lainnya di luar masalah ekonomi, antara lain terkait dengan: hukum menghina simbol-simbol Islam, khususnya al-Quran; bagaimana menciptakan pra-kondisi bagi diraihnya nushrah demi tegaknya Khilafah; dll.
Semoga sajian al-waie kali ini makin menguatkan kesadaran kaum Muslim untuk makin bersegera dan bersungguh-sungguh berjuang demi tegaknya syariah dan Khilafah di muka bumi. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar