Indonesia Masih Dijajah Kaum Pemodal
Posted by K@barNet pada 16/01/2011
JAKARTA — Meski sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945 lalu, Indonesia faktanya masih dijajah secara ekonomi oleh kaum pemodal asing dan dalam negeri. Rakyat masih mengalami eksploitasi, perampasan sumber daya, dan penindasan.
“Pemerintah yang mestinya membela kepentingan rakyat justru bergandengan tangan dengan pemilik modal itu untuk bersama-sama mengeksploitasi rakyat,” ucap Muhammad Khozin Amirullah, pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) saat membacakan pernyataan bersama sembilan pemimpin organisasi lainnya, Minggu ( 16/1/2010 ) di Sekretariat Pelajar Islam Indonesia (PII), Jalan Menteng Raya 58, Jakarta Pusat.
“Pemerintah yang mestinya membela kepentingan rakyat justru bergandengan tangan dengan pemilik modal itu untuk bersama-sama mengeksploitasi rakyat,” ucap Muhammad Khozin Amirullah, pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) saat membacakan pernyataan bersama sembilan pemimpin organisasi lainnya, Minggu ( 16/1/2010 ) di Sekretariat Pelajar Islam Indonesia (PII), Jalan Menteng Raya 58, Jakarta Pusat.
Dalam pernyataan Gerakan Pelajar, Mahasiswa, dan Kaum Mahasiswa bertajuk “Perubahan Tidak Bisa Ditunda” itu, menghambanya pemerintah kepada selain rakyat termasuk mengkhianati cita-cita suci kemerdekaan dan semangat reformasi.
“Mereka tak lebih dari para kompeni yang kerjanya menjadi antek-antek penjaga kepentingan asing. Mereka telah mengkhianati rakyat dengan berkali-kali melakukan pembohongan. Mereka telah berkhianat dengan mengatakan Indonesia sejahtera, sementara sesungguhnya rakyat menderita,” tegas Khozin.
Mereka mencontohkan megaskandal Bank Century yang hingga kini belum diselesaikan. Kasus tersebut dinilai salah satu kebohongan pemerintah mengenai kampanye pemberantasan korupsi.
Untuk menindaklanjuti, gerakan lintas organisasi yang beranggotakan pengurus pusat ini akan mendorong pengurus di seluruh daerah untuk melakukan banyak konsolidasi dengan berbagai pihak. “Tak dimungkiri banyak konsolidasi yang terjadi di tengah rakyat, ada kalangan purnawirawan tentara dan polisi serta para tokoh lintas agama,” kata Ketua Presidium Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Stefanus Rangga.
Selain HMI-MPO dan PMKRI, gerakan lintas organisasi diikuti oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PII, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, dan Front Aksi Mahasiswa Indonesia. [KOMPAS.COM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar