Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 15 Februari 2011

Yusril: Saya Bisa Seret SBY!


Yusril: Saya Bisa Seret SBY!

Posted by K@barNet pada 17/07/2010

“MATI SATU MATI SEMUA”

JAKARTA – Yusril Ihza Mahendra, mantan menteri hukum dan HAM dan mantan menteri sekretaris negara, terpancing amarahnya sehingga terusik dengan Kejaksaan Agung. Ikrar ‘mati satu mati semua’ mulai disuarakannya dengan menegaskan dirinya akan menyeret Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus Sisminbakum dan Bank Century.
Medan pertempuran kasus Sisminbakum yang dituduhkan pada dirinya mulai melebar ke SBY. Bukan saja saya bisa tarik Presiden ke dalam kasus Sisminbakum, tapi akan melebar ke kasus Century. Ini yang paling ditakuti SBY,”tegas Yusril, hari ini di Jakarta.
Kata Yusril, Kejaksaan Agung tidak sepenuhnya faham bahwa kasus Sisminbakum memiliki keterkaitan dengan berbagai kasus lain yang ada saat ini, termasuk yang bisa menyeret SBY secara hukum. “Anda bisa lacak TPI itu perebutan antara siapa dengan siapa. Jaksa Agung bertindak sangat ceroboh menjadikan saya tersangka,” kecam Yusril.
Ikrar ‘mati satu mati semua’ akan dibuktikannya. “Kejaksaan (Agung) akan terima resiko didamprat Presiden SBY karena ulahnya sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, analis hukum dari Universitas Medan Area (UMA), Zamzami Umar, menyatakan hal yang serupa dengan Yusril. Dikatakannya, akar mula permasalahan ini memang berasal dari Presiden SBY sendiri. “Mengapa sewaktu pelantikan saat itu tidak diumumkan, lalu ketika sudah ribut saat ini, SBY tutup mulut, harusnya segera turun tangan jelaskan hal yang sebenarnya,” kata Zamzami kepada Waspada Online, malam ini.
Diterangkannya, dalam sepanjang sejarah pengangkatan kabinet, semua presiden menetapkan jaksa agung yang disejajarkan dengan setingkat menteri. Bahkan di kabinet pemerintahan SBY yang pertama juga ditetapkan.
Atas hal tersebut, ketua program studi di UMA ini berpendapat, sebaiknya Presiden menyampaikan kondisi yang sebenarnya. Bila pun terjadi kekeliruan, dikatakannya Presiden tidak disalahkan bila minta maaf. “Lazim saja seorang presiden minta maaf, karena tidak ada salahnya. Hal tersebut bukan pekerjaan buruk namun pekerjaan yang mulia. Dan memberi maaf jauh lebih mulia,” sebutnya.
Selain itu, kata Zamzami, dengan keterangan tersebut, pihak pemerintahan baik sekretariat negara maupun kejaksaan bisa menjadi hal ini pengalaman agar tidak melakukan kesalahan serupa dikemudian hari.
“Jika memang harus dikeluarkan atau dikorbankan atas kesalahannya itu tidak jadi masalah, demi menegakkan kebenaran,” pungkasnya.

Yusril Janji Bongkar Rahasia Century

Yusril Ihza Mahendra belum mau mengungkap rahasia skandal Bank Century yang ia ketahui. Mantan Mensesneg itu berjanji akan membongkar rahasia Century jika kasus Sisminbakum yang melilitnya selesai.
“Oke, tapi Sisminbakum selesaikan dulu,” kata Yusril, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/7/2010). Yusril mengatakan itu saat ditanya wartawan soal kesediaannya jika dipanngil Tim Pengawas DPR tentang kasus Bank Century.
Yusril mengaku tahu banyak hal tentang rahasia kasus Century yang belum diungkap Pansus Angket. “Suatu saat juga akan saya buka. Itu salahnya Pansus dulu kenapa tidak memanggil Saya dulu. Kalau dipanggil akan Saya buka semua,” kata dia.
Ia menambahkan, usai kasus Century kasus apapun akan diangkat untuk mengalihkan kasus yang menyedot uang negara Rp 6,7 T itu. Tak terkecuali kasus Sisminbakum yang kini menjerat Yusril sebagai tersangka.
“Saya menganalisis, pasca-Century apapun akan di-blow up untuk mengalihkan perhatian orang,” kata dia. [detikNews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar