KETUA Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Benny K Harman beberapa hari lalu meminta agar kasus Bank Century segera ditutup. Pernyataan tersebut sungguh menyakitkan rasa keadilan masyarakat mengingat skandal Century diduga telah merugikan negara sebesar 6,7 trilyun.Sayangnya pernyataan tersebut keluar dari seorang polisiti Partai Demokrat yang justeru menjadi ketua komisi yang membidangi hukum di DPR. Pernyataan tersebut merupakan bumerang buat Partai besutan SBY tersebut ke depan.
Banyak anggota DPR seperti Ahmad Yani (F-PPP) dan Bambang Soesatyo (F-PG) menilai pernyataan Benny K. Harman tersebut ciri dari seseorag yang tidak mengerti hukum. Karena sebenarnya, yang berhak menentukan apakah kasus Century ditutup atau tidak itu adalah Tim Pengawan Century, Kejaksaan dan juga KPK. Dan sampai saat ini, proses penyelidikan Century masih berlanjut.
Banyak kalangan menilai bahwa belum terungkapkanya skandal Century bukan disebabkan oleh tidak adanya fakta yang dapat membongkar Century. Banyak elemen masyarakat sipil menilai belum terbongkarnya Century bukan disebabkan karena tidak adannya indikasi dugaan korupsi dan kerugian negara, melainkan lebh disebabkan adanya intervensi dari kekuasaan tertentu yang sengaja membungkam skandal Century.
Pembungkaman skandal Century memang banyak diduga oleh khalayak banyak dengan berbagai macam strategi mulai dari kriminalisasi KPK sampai penutupan isu dengan isu yang lain. Istana berkali-kali diduga telah memproduksi isu sehingga perhatian publik atas skandal Century teralihkan. Sementara itu lembaga-lembaga penegak hukum dikerdilkan. Inilah sebetulnya hal yang menjadi dasar mengapa sampai saat ini Century belum terbongkar.
Kondisi ini tentu bertolak belakang dengan apa yang diungkapkan oleh Benny K. Harman yang melihat kasus Century mesti ditutup karena sampai saat ini KPK dan Kejaksaan tidak menemukan indikasi korupsi. Ia tidak melihat bahwa pernyataan KPK dan Kejaksaan bahwa belum ditemukannya indikasi korupsi dalam skandal Century memiliki muatan kepentingan tertentu.
Sangat sayang memang pernyataan tersebut keluar dari politisi Partai Demokrat. Tetapi disisi lain itulah sebetulnya ungkapan partai Demokrat secara keseluruhan. Diduga partai Demokrat memang selalu berusaha meutupi skandal Century ini. Mereka selalu berusaha membungkam Century yang sebetulnya telah diputuskan oleh anggota DPR terdapat dugaan indikasi korupsi. Sebab itu, apa yang diungkapkan oleh Benny sebetulnya dapat dilihat bukan hanya ungkapan indivisu Benny semata, melainkan merepresentasikan kehendak Partai Demokrat secara keseluruhan.
Dalam hal ini, konsistensi Partai Demokrat dalam pemberantasan korupsi memang dipertanyakan publik. Apalagi saat ini banyak pengurus partai Demokrat yang diduga melakukan korupsi. Tak ayal Demokrat pun dinilai sebagai partai yang melindungi para koruptor. Aktivis ICW Febry Diansyah misalnya menilai keseriusan partai Demokrat dalam memberantas korupsi ini patut dipertanyakan. Sikap partai Demokrat terhadap anggotanya yang diduga korupsi dinilai kurang tegas, bahkan tercium seakan ingin melindungi.
Dalam hal inilah publik kembali mempertanyakan, apakah Partai Demokrat memang serius memberantas korupsi atau ia hanya menjadi tameng bagi para koruptor untuk berlindung di balik kekuasaan? Partai Demokrat menjadi benteng pertahanan (bunker) para koruptor?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar