JAKARTA--MICOM:Menteri Pendidikan Nasional M Nuh menegaskan pihaknya tidak akan menarik buku-buku mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kini beredar di Tegal, Jawa Tengah. Menurut Nuh, buku itu bukan buku haram dan najis. Prosedur pengadaan buku-buku itu sudah tepat. Itu dikatakan Nuh di kantor Presiden seusai rapat terbatas, Senin (31/1).
MI/Ramdani/rj
Ia menambahkan, sudah bukan zamannya lagi tarik-menarik buku seperti era pujangga Pramoedya Ananta Toer. "Apakah sekarang zamannya tarik-menarik seolah buku itu haram? Biarkan buku itu selama prosedur pengadaannya sudah benar. Kalau buku itu untuk pengayaan silahkan," kata Nuh.
"Ini jadi rumit karena ditarik ke wilayah lain. Padahal, siapa pun yang punya pemikiran untuk buku-buku silahkan. Jadi, kami tidak akan menarik karena bukan buku haram. Buku ini juga bukan buku najis. Statusnya sama dengan buku-buku lain. Kalau anak-anak kita boleh baca buku-buku kepala negara lain, kenapa dari kepala negara sendiri tidak boleh?" tegasnya. (Nav/OL-8).
"Ini jadi rumit karena ditarik ke wilayah lain. Padahal, siapa pun yang punya pemikiran untuk buku-buku silahkan. Jadi, kami tidak akan menarik karena bukan buku haram. Buku ini juga bukan buku najis. Statusnya sama dengan buku-buku lain. Kalau anak-anak kita boleh baca buku-buku kepala negara lain, kenapa dari kepala negara sendiri tidak boleh?" tegasnya. (Nav/OL-8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar