Priyo Budi Santoso (FOTO ANTARA)
Kalaupun akhirnya harus diputuskan melalui mekanisme voting, opsinya sudah lebih sederhana sehingga pihak-pihak lain tidak terlalu kecewa
Jakarta (ANTARA News) - Rapat konsultasi antara pimpinan DPR RI dengan pimpinan fraksi-fraksi mengenai empat hal krusial dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu masih belum mencapai kesepakatan, meskipun telah mengerucut.

"Sebagai pimpinan DPR RI saya merasa bersyukur karena pada rapat konsultasi hari ini fraksi-fraksi sudah mau bergerak menuju ke titik temu," kata Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso usai rapat konsultasi di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pembahasan mengenai empat hal krusial pada RUU Pemilu sudah mencapai perkembangan yang lebih mengerucut untuk mencapai titik temu. Jika pada forum lobi pekan lalu semua fraksi masih bersikukuh pada pandangan awal, menurut dia, pada froum lobi hari ini semua fraksi sudah bergerak.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, soal besaran parliamentary threshold pada pembahasan pekan ini sudah mengerucut pada angka tiga persen dan empat persen.

"Meskipun Partai Golkar masih mengusulkan lima persen tapi prinsipnya sudah menerima usul empat persen," katanya.

Kemudian soal jumlah kursi di setiap daerah pemilihan, jika pada pekan lalu opsi masih 3-6 kursi hingga 3-12 kursi di setiap daerah pemilihan, maka pada pembahasan pekan ini telah mengerucut menjadi 3-8 kursi serta 3-10 kursi.

Demikian juga dengan cara penghitungan suara, menurut dia, sudah mengerucut menjadi dua opsi yakni sistem kuota atau sistem  D’Hondt.

Sementara soal sistem pemilu, katanya, terdapat dua opsi yakni sistem proporsional tertutup atau terbuka.

"Padahal, pada forum lobi pekan lalu masih ada satu opsi lainnya yakni sistem proporsional campuran," katanya.

Dengan perkembangan yang dicapai pada konsultasi pada hari ini, Priyo berharap, pada rapat konsultasi pekan depan akan semakin mengerucut sehingga bisa menghindari pengambilan keputusan secara voting pada rapat paripurna.
(R024/N002)
Editor: Heppy