Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Rabu, 04 April 2012

Yusril: Saya Baru Komentar Kalau Sipir Tampar Denny Indrayana


Yusril: Saya Baru Komentar Kalau Sipir Tampar Denny Indrayana

Polhukam / Rabu, 4 April 2012 16:25 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra enggan mengomentari dugaan penamparan yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana. Bagi Yusril, jika benar ada penamparan hal itu bukan berita.

"Kalau Denny nampar sipir saya tidak punya komentar. Kecuali sipir namparin Denny," kata Yusril di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (4/4). Yusril menjadi salah satu pembicara dalam dialetika demokrasi bertema "UU APBN Perubahan 2012 Menuju Uji Materi" yang digelar di DPR/MPR.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memecat Denny Indrayana karena telah menampar petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru Darso Sihombing. Sebagai seorang Wakil Menteri, pakar hukum dan guru besar hukum, kata Agun, Denny Indrayana tidak sepatutnya melakukan hal itu.

“Saya meminta Presiden SBY untuk segera memecat Denny. Tindakan Denny menampar dan ajudannya menendang petugas lapas tidak pantas dilakukan oleh seorang pakar hukum, guru besar hukum dan Wakil Menteri Hukum dan HAM. Tindakan ini tidak bisa dibiarkan tanpa ada konsekuensi,” kata Agun di DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (3/4).

Agun menceritakan, penamparan itu tejadi Senin (2/4) malam ketika Denny bersama ajudannya didampingi aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) berpakaian serba hitam dan berpenutup muka ingin mengambil tiga narapidana pencucian uang yang diduga menggunakan narkoba di Lapas IIA Pekanbaru.

Karena pintu tertutup, Denny loncat ke pintu gerbang. Ia menggedor dan meminta pintu dibuka. Petugas tidak segera membuka pintu karena ada prosedur tetap harus menghubungi kepala lapas. Denny marah dan terjadi perang mulut. Denny menampar Darso dan ajudannya menendang petugas Lapas lainnya.

"Terus menanyakan kamar tiga orang tersebut. Kemudian diantar ke pemegang kunci oleh petugas yang punya kunci, namanya Maslan, ini sempat dipegang kerahnya oleh ajudan," tutur Agun. Denny membantah menampar. Ia berdalih justru mencegah agar penamparan tak terjadi. (Andhini)

KOMENTAR [23]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar