Jakarta – Kerasnya dunia politik ternyata bisa mengguncang rumah
tangga. Urusan perebutan kekuasaan di ranah publik ini sampai dibawa
para pasangan hingga ke urusan ranjang. Dari tahun ke tahun, angka
perceraian karena alasan politik mengalami peningkatan signifikan.
“Dari 272.794 kasus perceraian sepanjang tahun 1432H / 2011 di
seluruh pengadilan di Indonesia, 651 pasangan memilih bercerai gara-gara
perbedaan pandangan politik secara terus menerus,” papar Dirjen Badan
Peradilan Agama (Badilag), Wahyu Widiana, dalam laporan statistik
tahunan seperti dilansir website MA, Kamis (16 Rabiul Tsani 1433H / 8
Maret 2012).
Dari angka tersebut perceraian terbesar
akibat selisih paham partai politik terjadi di Jawa Timur yaitu sebanyak
568 pasangan. Dilanjut Jawa Barat sebanyak 49 pasang. Menyusul Bandar
Lampung dan Jawa Tengah sebanyak 9 pasangan dan 6 pasangan.
“Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan masng-masing 3 pasangan,” jelas Wayhu.
Perceraian akibat beda pandangan politik ini tiap tahun bukannya berkurang tetapi bertambah. Bandingkan antara 1432H / 2011 dengan 1431H / 2010. Jika di 1432H / 2011 sebanyak 651 pasangan, sedangkan 1431H / 2010 sebanyak 334 pasangan saja.
Angka peningkatan perceraian tertinggi dibanding tahun lalu tetap dipegang Jawa Timur. Pada 1431H / 2010 di provinsi itu sebanyak 221 pasangan bercerai, tahun 1432H / 2011 naik 100 persen menjadi 568 pasangan. Bukti peningkatan perceraian karena pasangan beda partai politik terbukti di mana pada 1428H / 2007 hanya 157 pasangan.
“Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan masng-masing 3 pasangan,” jelas Wayhu.
Perceraian akibat beda pandangan politik ini tiap tahun bukannya berkurang tetapi bertambah. Bandingkan antara 1432H / 2011 dengan 1431H / 2010. Jika di 1432H / 2011 sebanyak 651 pasangan, sedangkan 1431H / 2010 sebanyak 334 pasangan saja.
Angka peningkatan perceraian tertinggi dibanding tahun lalu tetap dipegang Jawa Timur. Pada 1431H / 2010 di provinsi itu sebanyak 221 pasangan bercerai, tahun 1432H / 2011 naik 100 persen menjadi 568 pasangan. Bukti peningkatan perceraian karena pasangan beda partai politik terbukti di mana pada 1428H / 2007 hanya 157 pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar