Bulan-Bintang.Org—Perjuangan Partai Bulan Bintang untuk memperoleh
dukungan publik pada pemilu 2014 mendatang sangat ditentukan oleh
kemampuan political marketing dan strategi konstruksi perjuangan yang
tepat. Jika PBB mampu melakukan polical marketing yang baik dan
merumuskan konstruksi perjuangan yang tepat, maka PBB akan dapat menarik
perhatian para pemilih, terutama massa mengambang dan para pemilih yang
kecewa kepada partai-partai yang sekarang memiliki wakil di DPR.
Demikian pendapat yang disampaikan Prof.Dr. Kacung Marijan Guru Besar
FISIP Universitas Airlangga dalam Diskusi terbatas dengan DPP Partai
Bulan Bintang di Markas Besar PBB Jl. Raya Pasar Minggu Jakarta,
(30/05/2012). Menurut Marijan, kehadiran partai berbasis agama tetap
menjadi penting, oleh karena itu PBB harus konsisten dengan perjuangan
syariat Islam, karena itu merupakan ciri yang membedakan PBB dengan
partai lain. “Memang menurut teori modernisasi kemunculan partai-partai
berbasis agama acapkali dipandang berseberangan dengan pandangan
modernisasi, penggunaan simbol-simbol agama di dalam politik akan
berkurang. Namun terori tersebut pada faktanya berbeda,relasi antara
agama dan politik ternyata tidak sepenuhnya berlangsung secara linier.
Padakenyataannya, proses modernisasi tidak berarti adanya penanggalan
agama di dalam kehidupan seseorang maupun kelompok. Dinegara-negara
barat yang sudah lama mengalami sekularisasi pun, peran agama masih
cukup penting.Bahkan, belakangan terjadi kecenderungan konservatisme di
dalam agama,” tegas Kacung. Marijan mencontohkan di Amerika Serikat
sejak akhir 1970-an mucul kelompok kristen konservatif yang disebut “New
Christian Right” yang antara lain dipelopori oleh Pendeta Pat Robertson
dan Jerry Falwell yang berusaha membangun aliansi dengan Partai
Republik dan mempengaruhi kebijakan-kebijkan publik.Tujuannya adalah
untuk memasukkan nilai-nilai kristen ke dalam kebijakan-kebijakan
negara. Menurut Marijan terjadinya kebangkitan kembali partai-partai
agama, tergantung beberapa hal diantaranya, kepemimpinan
politik,struktur organisasi, jaringan, kader, dana, idologi, dan status
sosial ekonomi.”Untuk PBB yang harus menjadi perhatian serius adalah
bagaimana membuat jaringan melalui kelompok-kelompok masyarakat terutama
majlis-majlis pengajian karena kader PBB sebagian besar para
ustad.Bagaimana memasarkan dan memperkenalkan program-program PBB ke
pada publik melalui media televisi dan media lainnya, hal ini menjadi
sangat penting untuk mencuri perhatian massa mengambang dan pemilih yang
kecewa kepada partai-partai besar sekarang ini. Selain itu bagaimana
membuat program dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan
masyarakat sekarang ini’, lanjut Marijan.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan PBB
menurut Marijan adalah merumuskan kontruksi perjuangan. “Partai-partai
Islam memiliki kesempatan untuk memperjuangkan formulasi kebijakan yang
bersumberkan pada nilai-nilai dan kepentingan Islam. Hanya saja,
kontruksi perjuangan yang dipilih harus tepat”, tegas Marijan
politikal marketing dan pola perjuangan memang harus diperhatikan, yg lebih penting bagaimana mengamankan sura dlm pelaksanaannya dan memenuhi keinginan pemilih yg cenderung pragmatis dan kader yg jadi harus benar-benar kader, baik internal maupun external. Partai jangan hanya dipakai rentalan saja' masih mending bayar sewaan' yg celaka teori dorong mobil begitu jadi langsung tanjeb kabur....
BalasHapus