Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 12 Juni 2012

Inilah Tiga Perkara yang Berhubungan dengan Kesehatan Qalbu

Al Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah

Perputaran Kesehatan akan diperoleh dengan beberapa hal:
1. Dengan hifzhul quwwati (menjaga kekuatan)
2. Dengan himyatu ‘anil mu’dzi (melindungi dari perkara yang bisa menyakiti)
3. Dengan istifraghul mawadil fasidah (menghilangkan unsur-unsur yang rusak)
Apabila ini telah diketahui, maka qalbu membutuhkan kepada perkara yang bisa menjaga kekuatannya, yaitu keimanan dan perbuatan ketaatan. Dan qalbu juga membutuhkan perlindungan dari perkara-perkara yang bisa menyakiti dan membahayakannya, yaitu menjauhkan diri dari dosa-dosa dan maksiat-maksiat serta menjauhkan diri dari berbagai penyimpangan. Dan dihilangkan pula dari qalbu segala unsur yang rusak daripadanya, yaitu dengan taubat nashuha dan memohon ampun kepada Dzat Yang Maha Mengampuni dosa-dosa.
Sakitnya qalbu adalah dengan sebuah jenis kerusakan yang menimpanya padanya, sehingga merusak qalbu yakni merusak pandangannya dan keinginannya terhadap al haq (kebenaran). Maka ia tidak bisa melihat kebenaran sebagai kebenaran, atau yang ia lihat berbeda dengan yang sebenarnya, atau ia kurang bisa menangkap al haq (kebenaran), dan rusaklah keinginannya terhada al haq. Maka ia akan membenci al haq yang sebenarnya bermanfaat atau ia akan mencintai kebathilan yang justru sebenarnya membahayakan atau bahkan keduanya (yakni membenci al haq dan mencintai kebathilan) akan berkumpul padanya. Dan inilah dampak yg paling dominan.
Oleh karena inilah penyakit yang menimpa qalbu terkadang ditafsirkan dengan keraguan dan kebimbangan sebagaimana dikatakan oleh Mujahid dan qatadah tentang firman Allah Ta’ala,
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Al Baqarah: 10)
Makna “Dalam hati mereka ada penyakit,” yakni keraguan.
Dan terkadang penyakit yang menimpa qalbu ditafsirkan dengan syahwat zina sebagaimana ditafsrikan dari firman Allah Ta’ala,
فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
“Sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)
Maka jenis penyakit yang menimpa qalbu: Pertama adalah penyakit syubhat (kerancuan dalam agama), Kedua adalah penyakit Syahwat (nafsu).
[Disalin dari kitab Ighatsatul Lahafan min Mashaidisy Syaithan, Karya Al Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar