Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 08 Maret 2011

Munarman: Saudara ‘Jaksa’ Jangan Cengengesan


Munarman: Saudara ‘Jaksa’ Jangan Cengengesan

Posted by K@barNet pada 07/03/2011

Jakarta – Salah satu kuasa hukum terdakwa teroris Abu Bakar Ba’asyir dari Tim Pengacara Muslim (TPM), Munarman, tidak terima namanya disebut-sebut secara pribadi oleh jaksa penuntut umum (JPU). Usai sidang, Munarman pun mengomeli jaksa.

Saat persidangan, JPU menanggapi eksepsi dari pihak Ba’asyir, salah satunya dari kuasa hukum Munarman. Dalam sidang sebelumnya, Munarman menyebutkan dakwaan jaksa ngawur karena menyebut-nyebut Dulmatin bertemu Ba’asyir di kamar suatu ruko milik Ali Miftah, yang berlokasi tak jauh dari Ponpes Al Mukmin Ngruki, dalam rangka mengadakan pelatihan militer di Aceh.
Munarman pun mempertanyakan, dari mana jaksa mengetahui isi pembicaraan itu jika Ba’asyir dan Dulmatin hanya berdua saja di dalam kamar. Apalagi Dulmatin dikabarkan tewas terbunuh polisi pada awal Maret 2010 tanpa sempat didengar kesaksiannya.
Menanggapi eksepsi yang disampaikan Munarman, JPU pun menyebut-nyebut nama Munarman dalam tanggapan atas eksepsi.
“Menanggapi pernyataan keberatan secara lisan salah satu penasihat hukum terdakwa yaitu Munarman. Pertama, pernyataannya hanya sebuah retorika yang kurang santun dan bersifat provokatif. Kedua, pernyataannya tidak menunjukkan tingkat seorang Muslim yang semestinya yaitu memberikan penghormatan yang sudah meninggal dunia,” ujar JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Senin (7/3/2011)
Munarman pun protes. “Tolong jangan sebut-sebut nama pribadi, ini kan tim penasihat hukum. Jangan sampai menyatakan itu Munarman saja” tukas Munarman disambut teriakan takbir pendukung Ba’asyir.
“Saya berharap tidak ada lagi penyebutan nama pribadi. Nama saya jangan disebut secara personal. Saudara jangan cengengesan,” cetusnya pada JPU yang lagi-lagi disambut takbir.
Sidang pun ditutup oleh ketua majelis hakim Herry Swantoro. Tak berselang lama, Munarman pun menghampiri meja JPU, dengan muka emosi, Munarman menunjuk-nunjuk jaksa.
Salah satu JPU yang ditunjuk-tunjuk Munarman pun bereaksi menunjukkan muka emosi. Kemudian mereka dihalau dan dilerai oleh polisi Gegana dan beberapa pendukung Ba’asyir.
Massa Ba’asyir pun ada yang bertakbir dan berteriak, “Jaksa nggak tahu malu!” dan “Jaksa kafir!”.
“Oh nggak ada apa-apa itu, saya cuma minta dia jangan bawa-bawa nama pribadi, nggak ada masalah,” jelas Munarman yang dimintai konfirmasi tentang insiden kecil itu usai keluar dari ruang sidang. detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar