Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Jumat, 11 Maret 2011

Yusril: Apa Alasan SBY Mematai-matai ?


Yusril: Apa Alasan SBY Mematai-matai ?


Membaca pemberitaan bahwa dirinya dimata-matai Badan Intelegen Nasional (BIN) atas permintaan Presiden SBY, mantan Menteri Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra langsung mengontak Kepala BIN saat itu, Syamsir Siregar.

Yusril mengaku ingin mendengar langsung apakah benar Syamsir memang memata-matai dirinya atas perintah SBY. “Pak Syamsir sendiri yang saya hubungi pagi ini hanya tertawa mendengar berita itu, dia tidak mengiyakan tapi juga tidak membantah,” tandas Yusril seperti disampaikan dalam rilisnya yang dikirimkan melalui surat elektronik, Jumat, (11/3/2011).
Seperti ramai diberitakan, Wikileaks seperti dikutip harian The Age hari ini menyebutkan Presiden SBY pernah memerintahkan Kepala BIN saat itu, Syamsir Siregar untuk mematai-matai Yusril ketika melakukan perjalanan ke Singapura yang disebut Wikileaks untuk bertemu pebisnis Cina. Bahkan menanggapi pemberitaan itu, Yusril mengatakan Syamsir mengaku masa bodoh dan tidak mau terlalu mempersoalkan. “Saya masa bodoh,” kata Syamsir seperti ditirukan Yusril.
Dalam kesempatan yang sama, Yusril menegaskan bahwa pemberitaaan harian asal Australia ‘The Age’ yang menyebut dirinya dimatai-mati oleh BIN (Badan Intelijen Negara) atas printah Presiden SBY ketika menemui seseorang di Singapura, sudah ia diketahui. Bahkan Yusril mengaku sudah merasakan hal tersebut sejak lama dimata-matai BIN.
“Saya sebenarnya tidaklah terlalu terkejut mendengar berita itu. Karena saya memang sudah sejak lama merasakannya,” tulis Yusril dalam rilisnya, siang ini.
Kalaupun kegiatan memata-matai itu ada, Yusril mengaku dirinya tidak mungkin bisa melacaknya karena itu adalah pekerjaan intelegen. Seperti ramai diberitakan, Wikileaks seperti dikutip harian The Age menyebut, Presiden SBY pernah memerintahkan Kepala BIN saat itu, Syamsir Siregar untuk mematai-matai Yusril ketika melakukan perjalanan ke Singapura yang disebut Wikileaks untuk bertemu pebisnis Cina. Namun jika perintah SBY itu benar, lanjut Yusril, dia amat menyayangkan sikap Presiden kepada menterinya.
“Kalaulah apa yang saya rasakan memang benar, dan juga disebutkan dalam surat rahasia Kedubes Amerika Serikat, maka apa yang dilakukan SBY terhadap saya, dalam hal ini yang dilakukan presiden terhadap seorang menterinya, maka patut disesalkan,” tulis Yusril lagi. Karena menurut dia, SBY tidak memiliki alasan untuk memata-matai dirinya.
“Karena saya adalah pendukung SBY untuk menjadi Presiden pada tahun 2004 . Sehingga saya tidak mengerti kenapa saya dianggap sebagai rival dan harus dimata-matai. Sebagai sesama kawan dan teman dekat saya menilai langkah itu memang kurang etis,” tutupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar