Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Rabu, 11 Mei 2011

Apakah Program Pengurangan Populasi Yang Direncanakan Para Konspirator Gagal?


Kamis, 12/05/2011 08:48 WIB | email | print

Assalamualaikum.wr.wb.
Menurut Dr. Rima Laibow, target penurunan populasi yang akan dilakukan para elit konspirator yang mencapai 93% pada tahun 2012 akan mulai dijalankan kira2 tanggal 31 Desember 2009 dimana jumlah kematian awal umat manusia sebanyak 2 milliar jiwa. Akan tetapi setelah berlalu tanggal tersebut sepertinya tidak terjadi seperti yang mereka rencanakan, Apakah hal ini menunjukkan kegagalan proyek codex alimentarius? ataukah ternyata semua ini hanya mitos belaka? Terimakasih.
Jundy Fernandez

Jawaban

Wa'alaykumsalam. Jazakallah atas pertanyaannya saudara Jundy Fernandez, semoga kita dan anak cucu kita dilindungi Allah dari konspirasi kesehatan yang besar saat ini. Dan kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mampu melalui fitnah di bidang kesehatan ini.
Codex Alimentarius adalah sebuah program dari puluhan atau bahkan ratusan program yang terdapat dalam agenda 21 Zionisme, atau yang biasa dikenal sebagai “New World Order” atau “Tatanan Dunia baru” dibawah penguasaan Zionisme Yahudi Internasional. Program ini adalah salah satu alat untuk tercapainya program Zionisme yang lebih besar lagi, yaitu mengurangi jumlah penduduk dunia secara besar-besaran.
Codex Alimentarius dijalankan sebagai salah satu program PBB yang dikerjakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO). Program Codex dicanangkan sejak tahun 1963 dan intensif dikerjakan di awal abad 21 ini. Tujuan Codex Alimentarius adalah membuat standar pangan bagi seluruh dunia.
Dalam Codex Alimentarius mereka merancang beberapa program diantaranya program pengendalikan nutrisi makanan, mengatur penggunaan bahan kimiawi dalam makanan, mengatur pestisida yang digunakan untuk pertanian. Membuat standar prosedur baru dalam sistem keamanan dan kebersihan makanan. Mengatur bio-teknologi pangan (dalam hal ini rekayasa genetika sumber pangan). Membuat standar prosedur penelitian makanan, dan lain sebagainya.
Rima Libow dan Temuannya.
Dalam forum National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference). Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (www.HealthFreedomUSA.org)memang pernah mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia… Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius(http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp)secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru. Proyek Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan…”
Dr. Laibow kemudian melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa. Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi.”
Lantas, siapa yang akan tetap hidup—dalam bahasa Darwin, “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup.”
Kondisi Kita Saat ini
Berdasarkan data WHO yang dirilis di wikipedia, tahun 2005 terdapat 57,03 juta orang meninggal di seluruh dunia. Ini berarti rata-rata 156.000 orang yang meninggal tiap harinya. Sebagian besar meninggal karena faktor usia yang ditriger oleh penyakit serangan jantung, infeksi, kanker dan stroke. Sekitar 35.000-50.000 diantaranya karena faktor penyakit, kecelakaan dan bencana. Pada tahun 2005, jumlah penduduk dunia sekitar 6.4 miliar jiwa. Untuk menghitung jumlah angka kematian pada tahun 2009, saya akan menggunakan data statistik jumlah penduduk dunia, usia rata-rata kehidupan, statistik kematian karena faktor non-usia, serta perkiraan komposisi demografi penduduk dunia.
Dengan penduduk sekitar 6.79 miliar jiwa per Oktober 2009, sekurang-kurangnya dalam 1 hari ada 150.000 orang meninggal dunia, yang mana sekitar 2/3 meninggal karena usia lanjut. Sisanya karena penyakit (jantung, rokok, kanker, hiv, tumor), kecelakaan, atau bencana alam. Dengan menggunakan usia rata-rata harapan hidup penduduk dunia sebesar 67.2 tahun, maka kita dapat menghitung angka statistik kematian yang terjadi pada tahun 2009, lengkap dengan statistik kematian bulanan, harian, jam-an, menitan hingga detik.
Dengan menggunakan angka statistik dari beberapa sumber di wikipedia dan asumsi statistik, maka dapat diperkirakan angka kematian pada tahun 2010 mencapai 66 juta jiwa. Jumlah ini dalam perkiraan juga merupakan angka minimum dari kalkulasi yang sederhana.
Namun dalam melihat data WHO, meminjam bahasa yang dipakai Jerry D.Gray, kita jangan mudah mempercayai media ini, apalagi rilis yang dikeluarkan WHO. Angka yang mereka keluarkan belum tentu sama dengan kenyataan. Ingat kita berada di sebuah dunia gelap dimana kita tidak tahu fakta sebenarnya, meskipun fakta itu ada namun ditutup-tutupi.
Hemat saya tugas kita saat ini adalah jangan mempercayai WHO. Jangan berikan anak anda vaksin kepada mereka. Jangan pula pakai produk mereka. Konsumsi Habatussauda tiap hari. Konsumsi produk-produk alami yang bukan rekayasa genetik. Hindari fluoride. Kita berhadapan dengan musuh yang sebenarnya. Sampai saat ini program mereka terus berjalan, jika anda ke Jakarta lewat di depan Tj. Barat disana ada poster besar yang mencoba menekan angka populasi umat muslim yakni dengan menghindari pernikahan dini. Di televisi kita pemerintah juga memakai lakon dua artis yang ngetop karena Youtube untuk mempopulerkan program KB. Disini kita memang sudah terinflitrasi oleh mereka
Program penyebaran Codex oleh FAO dan WHO masih terus berjalan. Nanti tanggal 23-27 Mei 2011, mereka akan melakukan pertemuan untuk menjalankan misi Codex di Timur Tengah. Pada minggu terakhir Mei itu mereka akan melaksanakan kegiatan di Hammamet (Tunisia). Ini adalah pertemuan mereka, khusus untuk melancarkan Codex di Timur Tengah. Ingat ini saja baru wilayah Timur Tengah. Jadi waspadalah! Allahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar