Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Senin, 23 Mei 2011

Parpol Islam Saling Memangsa



Hasyim Muzadi (joko luwarso/matanews.com)
Hasyim Muzadi (joko luwarso/matanews.com)
Jebloknya pamor partai-partai politik Islam dalam beberapa pemilu terakhir bukan hanya karena krisis ketokohan umat pasca-Gus Dur dan Amien Rais. Kondisi itu juga muncul karena perilaku kanibalisme atau saling memakan sesama di kalangan parpol Islam.
Perilaku kanibalisme itu membuat parpol Islam kehilangan jati dirinya dan akhirnya ditinggalkan para pemilihnya.  Tidak heran jika dalam tiga pemilu terakhir (1999, 2004, dan 2009) mengalami penurunanperolehan suara yang sangat signifikan.
Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, perilaku kanibalisme itu menjadi salah satu sebab utama partai politik Islam terus terpuruk di Indonesia.
Menurut dia, ada dua penyebab lain yang menyebabkan parpol Islam ditinggalkan pendukungnya. Yaitu krisis tokoh umat dan  parpol nasionalis yang mulai masuk ke tengah karena mulai enggan disebut sebagai parpol nasional.
Mengapa muslim lebih memilih partai nasionalis, ketimbang memilih partai Islam, menurut Burhanuddin Muchtadi, karena pemilih muslim makin rasional.
“Mereka (umat muslim) lebih tertarik dengan isu nonagama, terutama masalah ekonomi ketimbang isu keagamaan,” kata Burhanuddin dalam dalam seminar ‘Meneguhkan Kembali Kesungguhan Berpartai’ di Jakarta, Selasa 15 Maret 2011.
Sebaliknya, tambah Muhtadi, partai Islam dianggap kurang peduli terhadap isu-isu ekonomi dan terlalu sibuk berdebat soal isu-isu simbolis.
Muhtadi mengatakan, partai nasionalis sukses melakukan perubahan paradigma dari posisi partai yang awalnya dicap kurang ramah terhadap agenda politik muslim menjadi lebih reseptif terhadap aspirasi umat.
Sementara mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi melihat, partai Islam mulai ditinggalkan karena dianggap sudah tidak bermanfaat bagi umat Islam.
“Partai seperti tidak mampu mempertahankan Islam sebagai agamanya, malah membentuk disparitas antara agama dan partai,” kata Hasyim dalam acara yang sama.
Menurutnya, PPP yang mengaku partai Islam juga malah sering bertindak secara pragmatis dan mengejar kepentingan sesaat.  Menurutnya, partai Islam seperti PPP harus berani menampilkan etika moral agama dalam politik.  (ant/ham)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar