Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Senin, 23 Mei 2011

PPP Bakal Jadi Partai Kenangan



Burhanuddin Muhtadi (joko luwarso/matanews.com)
Burhanuddin Muhtadi (joko luwarso/matanews.com)
Pamor PPP sebagai parpol besar berbasis Islam  bakal tinggal kenangan jika tidak segera berbenah diri dan menjauhkan diri dari pragmatisme. Kemungkinan ke arah itu sangat menganga karena dalam beberapa pemilu terakhir PPP benar-benar gagal menjadikan diri sebagai rumah besar umat Islam.
Direktur Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sumber persoalan kegagalan PPP karena tak mampu mempertahankan pemilih utamanya. Namun, di sisi lain PPP gagal menarik pemilih baru.
Muhtadi menjelaskan bahwa ceruk lama pemilih PPP adalah orang tua, usia 40 tahun ke atas, tinggal di desa, dan kelas menengah ke bawah.
“Pertanyaannya bagaimana mengembalikan pemilih lama dan menggaet pemilih baru agar PPP tidak jadi partai kenangan,” kata Muhtadi dalam seminar ‘Meneguhkan Kembali Kesungguhan Berpartai’ di Jakarta, Selasa 15 Maret 2011.
Muhtadi menyarankan PPP harusnya juga mulai mengambil pemilih nasionalis, termasuk dalam hal ekonomi. “PPP perlu jubir-jubir ekonomi, bagaimana menelurkan tokoh-tokoh ekonomi,” ungkap Muhtadi.
Misalnya bagaimana mengatasi kemiskinan, kesenjangan, BBM, rawan pangan.
Menurutnya, ada tiga hal yang menyebabkan terus menurunnya perolehan suara parpol Islam. Pertama, katanya, parpol Islam mengalama krisis ketokohan umat pasca-Gus Dur dan Amien. Kedua, ada tren kanibalisme antarparpol Islam. Dan ketiga, parpol nasionalis lama-lama enggan disebut parpol nasional dan mulai masuk ke tengah.
“Sementara parpol Islam tetap berada di sisi kanan, parpol nasionalis lama-lama ke tengah,” kata Muhtadi.
Muhtadi membeberkan data-data perolehan suara partai-partai Islam pada Pemilu 1999, 2004 dan 2009 yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Pemilu 1955. Gabungan partai Islam pada Pemilu 1955 sebesar 43,7 persen dan partai nasionalis 51,7 persen.
Pemilu 1999, sebutnya, total suara partai Islam (PKB, PPP, PAN, PK dan PKNU) anjlok menjadi 36,8 persen. Pemilu 2004 suara partai Islam naik menjadi 38,1 persen. “Perlu dicatat karena total suara ini masih memasukan PAN dan PKB,” katanya. (ant/ham)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar