Tindak ingin terpuruk lagi di 2014, pengurus dan kader Partai PBB diingatkan akan posisi dan fungsi partai. Mereka juga diingatkan agar tidak menjadikan partai politik seperti majelis taklim.
“Parpol bukan majelis taklim. Manajemen parpol jauh berbeda dengan manajemen majelis taklim,” katanya ketika membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Partai Bulan Bintang (PBB) Sumatera Utara di Medan, Sabtu 16 Januari 2011.
Manajemen parpol, menurut Kaban, adalah manajemen yang berbicara soal kekuasaan yang pada akhirnya bermuara kepada upaya-upaya merebut kekuasaan itu sendiri.
PBB, katanya, juga bukan organisasi kemasyarakatan (ormas), karena “fiqih” ormas sama sekali berbeda jauh dengan “fiqih” parpol.
“Karenanya, `fiqih` dan manajemen yang dianut PBB adalah `fiqih` dan manajemen parpol, bukan `fiqih` atau manajemen majelis taklim. Sebagai parpol, orientasi PBB adalah kekuasaan dan PBB juga berbicara soal kekuasaan itu,” katanya.
Meski mampu menempati posisi ke-10 sebagai peraih suara terbanyak pada Pemilihan Umum Legislatif 2009, namun PBB gagal lolos dari ketentuan ambang batas suara parlemen atau “parliamentary threshold” (PT).
“Ini yang perlu kita sadari. Kita harus benar-benar sadari posisi kita, bahwa kita gagal lolos PT pada pemilu lalu meski berada pada posisi 10 besar peraih suara terbanyak. Kini saatnya kita untuk bangkit dengan benar-benar menerapkan manajemen parpol,” tegasnya.
Pada bagian lain, MS Kaban juga mengingatkan kepada para pengurus dan kader partainya bahwa PBB berpolitik di Indonesia yang memiliki dasar hukum UUD 1945.
“Kita berpolitik di Indonesia yang dasar hukumnya UUD 1945, bukan di Yaman atau pun Saudi Arabia. Itu juga harus kita sadari, dimana sepanjang sejarah bangsa, kekuatan Islam memang tidak pernah dominan di parlemen,” katanya.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa Islam tetap menjadi dasar PBB dalam berpolitik.
“Islam yang tunduk pada hukum-hukum Allah SWT akan tetap menjadi sumber motivasi, sumber inspirasi dan sumber aspirasi bagi PBB dalam ikut serta membangun bangsa ini, dan itu akan terus kita perjuangkan meski butuh waktu panjang,” katanya.
Partai Bulan Bintang menargetkan raihan 6,7 juta suara pada Pemilihan Umum Legislatif 2014. “Kita targetkan 6,7 juta suara pada Pemilu 2014 dan semua itu tergantung kita semua,” katanya.
Target 6,7 juta suara itu, menurut mantan Menteri Kehutanan itu, harus dapat diraih guna menghindari aturan ambang batas suara parlemen atau “parliamentary threshold” (PT) yang sepertinya masih akan diberlakukan pada pemilu mendatang.
Menurut Kaban, PBB pernah meraih dukungan rakyat lebih dari tiga juta suara, meski kemudian pada Pemilu 2009 gagal lolos dari ketentuan PT. Pemilu 2014 dinilai sebagai momentum untuk meraih dukungan yang lebih besar lagi.
“Kita ikut pemilu lagi (2009) tapi belum mencapai apa (raihan suara) yang kita inginkan. Pemilu 2014 merupakan momen bagi kita untuk kembali bangkit,” katanya menegaskan.
Untuk mencapai target raihan 6,7 juta suara itu, Kaban meminta seluruh jajaran pengurus dan kader PBB di semua tingkatan merapatkan barisan dan benar-benar bekerja keras.(ant/hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar