Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Jumat, 12 April 2013

Mau jadi negarawan, SBY harus tinggalkan egoisme politik

Sindonews.com- Sikap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kembali aktif mengurus partai dinilai tidak konsisten dengan pernyataannya sendiri.  Jika sebelumnya SBY menganjurkan menteri asal partai politik berkonsentrasi untuk bekerja, ia kini justru sibuk mengurus partainya sendiri.

"Ya saya rasa ada tidak konsisten soal yang satu ini," kata Pengamat Politik Unila Arizka Warganegara saat dihubungi wartawan, Senin (11/2/2013).

Menurutnya, Presiden SBY harus lebih berkonsentrasi terhadap tugas-tugas kenegaraan menjelang masa jabatannya yang sudah hampir selesai. Pasalnya, publik merasa khawatir SBY tidak lagi fokus mengurus negara.

"Kita khawatir terlalu fokus partai, ia melupakan kerja-kerja presiden. Karena prinsipnya partai sudah mewakafkan secara politik pada negara ketika dia terpilih sebagai presiden," ucapnya.

Idealnya, presiden milik semua elemen bangsa dan tidak terlalu fokus mengurus kelompoknya sendiri. Ia menilai, SBY perlu belajar dari tokoh yang rela mewakafkan dirinya untuk kepentingan umum.

"SBY harus belajar bagaimana menjadi negarawan seperti Natsir, Hatta dll yang rela meninggalkan egoisme politiknya sebagai pemimpin semua kaum," ujarnya.

Arizka menilai, Partai Demokrat tetap akan terurus dengan baik karena  sudah ada pengurus harian yang bertanggung jawab untuk mengurus partai. "Ya seharusnya begitu, karena mekanisme itu kan jelas ada pengurus harian yang menghandle persoalan day to day activities partai," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah membantah tudingan terkait soal dirinya lalai menjalankan tugas sebagai kepala negara. SBY hanya sibuk melakukan penyelamatan Partai Demokrat selaku ketua dewan pembina.

"Kenapa SBY mengurusi partai, seharusnya mengurusi negara. Saya pastikan kepada rakyat Indonesia saya tidak melalaikan tugas saya menjalankan tugas memimpin negara," jelas SBY dalam pidatonya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2/2013) malam.

Dia pun mengklaim, selama menjabat sebagai kepala negara dirinya sangat jarang mengikuti kegiatan partai, terkecuali kegiatan dengan momen tertentu. Karena itu dia membantah, jika dikatakan tidak menjalankan roda pemerintahannya.

"Secara pribadi saya sangat jarang menjalani dengan mengikuti kegiatan Partai Demokrat, kecuali kegiatan momen tertentu saja. Saya tetap menjalankan pemerintahan," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar