KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Ketua DPR Marzuki Alie
JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai, sepanjang tahun 2011, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie masih sering melakukan hal yang kontroversial. Apa yang dilontarkannya kerap memancing reaksi publik. Hal kontroversial itu dinilai turut memengaruhi citra DPR di mata masyarakat menjadi semakin buruk.
"Pimpinan DPR itu banyak melakukan blunder, terutama Ketua DPR-nya (Marzuki Alie). Blunder yang dilakukan itu sedikit banyak memengaruhi citra DPR," ujar Koordinator Formappi Sebastian Salang, di Jakarta, Kamis (29/12/2011).
Sebastian mengatakan, pada tahun 2011, kinerja anggota DPR masih jauh dari harapan. Masih banyak anggota Dewan yang malas. Menurutnya, perilaku malas itu, dipengaruhi oleh kedisplinan dan manajemen waktu di DPR yang sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ketuanya.
"Sebagai pimpinan DPR, mereka itu harus mempersiapkan diri supaya pernyataan-pernyataannya tidak kontroversial, atau tidak menimbulkan persoalan baru di masyarakat. Kan kita tahu setiap kali Ketua DPR memberikan pernyataan, publik ini deg-deg-an. Jadi, menurut saya, harus dibenahi kalau DPR ingin baik di 2012 nanti," kata Sebastian.
Marzuki Alie memang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Aktivis Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho di Jakarta, Senin (1/8/2011) mengatakan, pihaknya mencatat terdapat 20 bentuk kontroversi yang dilakukan Marzuki sejak 2009 hingga 2011.
"Marzuki bukan baru kali ini mengeluarkan statement atau pun kontroversi. Ini sudah ada sejak tahun 2009. Sebenarnya, kalau mau dihitung, bukan 20, tapi lebih. (Sebanyak) 20 ini yang menurut kami penting dan menuai kontroversi karena ini dilakukan oleh pejabat publik," katanya,
Marzuki pernah menyampaikan gagasan soal pembubaran KPK. Marzuki mengatakan, lembaga ad hoc tersebut lebih baik dibubarkan jika memang tak ada orang-orang yang kredibel dan pantas untuk duduk di sana. Selain itu, Marzuki juga pernah mengeluarkan pernyataan soal nelayan yang menjadi korban tsunami Mentawai, Sumatera Barat, 27 Oktober 2010. Ia mengatakan "Ada pepatah, kalau takut ombak, jangan tinggal di pantai". Pernyataannya ini memancing reaksi dari publik, yang mengecam apa yang dilontarkannya tersebut.
"Pimpinan DPR itu banyak melakukan blunder, terutama Ketua DPR-nya (Marzuki Alie). Blunder yang dilakukan itu sedikit banyak memengaruhi citra DPR," ujar Koordinator Formappi Sebastian Salang, di Jakarta, Kamis (29/12/2011).
Sebastian mengatakan, pada tahun 2011, kinerja anggota DPR masih jauh dari harapan. Masih banyak anggota Dewan yang malas. Menurutnya, perilaku malas itu, dipengaruhi oleh kedisplinan dan manajemen waktu di DPR yang sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ketuanya.
"Sebagai pimpinan DPR, mereka itu harus mempersiapkan diri supaya pernyataan-pernyataannya tidak kontroversial, atau tidak menimbulkan persoalan baru di masyarakat. Kan kita tahu setiap kali Ketua DPR memberikan pernyataan, publik ini deg-deg-an. Jadi, menurut saya, harus dibenahi kalau DPR ingin baik di 2012 nanti," kata Sebastian.
Marzuki Alie memang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Aktivis Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho di Jakarta, Senin (1/8/2011) mengatakan, pihaknya mencatat terdapat 20 bentuk kontroversi yang dilakukan Marzuki sejak 2009 hingga 2011.
"Marzuki bukan baru kali ini mengeluarkan statement atau pun kontroversi. Ini sudah ada sejak tahun 2009. Sebenarnya, kalau mau dihitung, bukan 20, tapi lebih. (Sebanyak) 20 ini yang menurut kami penting dan menuai kontroversi karena ini dilakukan oleh pejabat publik," katanya,
Marzuki pernah menyampaikan gagasan soal pembubaran KPK. Marzuki mengatakan, lembaga ad hoc tersebut lebih baik dibubarkan jika memang tak ada orang-orang yang kredibel dan pantas untuk duduk di sana. Selain itu, Marzuki juga pernah mengeluarkan pernyataan soal nelayan yang menjadi korban tsunami Mentawai, Sumatera Barat, 27 Oktober 2010. Ia mengatakan "Ada pepatah, kalau takut ombak, jangan tinggal di pantai". Pernyataannya ini memancing reaksi dari publik, yang mengecam apa yang dilontarkannya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar