Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Jumat, 23 Desember 2011

Kasus Century Masuk Kotak



MI/Susanto/sa
PENANGANAN megaskandal Century antiklimaks. Proses politik di DPR berhasil membuka satu per satu borok pengucuran dana negara sebesar Rp6,7 triliun ke Bank Century. Akan tetapi, hasil audit forensik malah menggiring kasus itu masuk lagi ke kotak pandora.

Itulah sebabnya, Ketua Fraksi PDIP DPR Tjahjo Kumolo menyebut hasil audit forensik itu jauh dari harapan. "Tekanan kekuasaan berhasil mereduksi audit forensik tersebut," ujar Tjahjo.

Hasil audit forensik itu diserahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada DPR, kemarin. BPK menyodorkan 13 temuan menyangkut berbagai aspek plus dua fakta penting (lihat grafik). Wakil Ketua DPR Pramono Anung dan Priyo Budi Santoso kompak menyebut hasil audit itu jauh dari memuaskan.

Meski demikian, lanjut Pramono, ada clue untuk bisa dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh aparat penegak hukum terkait dengan temuan BPK yang mengarah kepada kelompok, yayasan, perusahaan, dan beberapa nama direksi Bank Indonesia (BI).

Pramono tidak puas atas audit forensik BPK karena hasilnya tidak mengungkap secara detail aliran dana yang mengarah ke beberapa pihak yang selama ini diduga terlibat dalam kasus tersebut. Apalagi, DPR sudah memvonis bersalah sejumlah pembesar, termasuk Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hasil audit forensik sama sekali tidak menjawab apakah benar ada aliran dana untuk partai politik dan calon presiden tertentu.

Ketua BPK Hadi Purnomo berkilah bahwa audit forensik hanya lanjutan. "Ini hanya menyangkut aliran dananya." Hadi menjelaskan aliran dana berbeda dengan kebijakan bailout Century yang dicetuskan Sri Mulyani yang dahulu menjabat Menkeu dan Boediono yang kala itu menjadi Gubernur BI.

Tidak wajar

Hasil audit forensik itu mengungkap transaksi tidak wajar yang menyangkut anggota DPR. Disebutkan bahwa ada aliran dana mengalir ke seseorang berinisial ZEM sebesar US$392 ribu.

Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Zederick Emir Moeis mengaku dirinya hanya menjadi korban dalam kasus Century. "Saya itu korban. Saya investasi dana di situ, yang malah sampai sekarang masih enggak tentu beritanya. Saya ini senasib dengan nasabah Antaboga," tukasnya.

Seorang lagi berinisial HEW, yang diduga anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Akan tetapi, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie tidak yakin ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hartanto Edhie Wibowo, tersangkut aliran dana Century. Itulah sebabnya Marzuki akan meminta klarifikasi untuk memperjelas hal tersebut. "Saya akan tanya ke BPK itu singkatan (HEW) siapa?"

Dalam laporan itu juga disebutkan ada aliran dana ke PT MNP (Media Nusa Pradana) yang menerbitkan koran Jurnal Nasional (Jurnas). Anggota Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan, mantan Pemimpin Redaksi Jurnas, menyatakan tidak tahu perihal aliran dana Rp100 miliar dari BS itu. (WR/X-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar