Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Kamis, 29 Desember 2011

Nazaruddin Serahkan Bukti Keterlibatan Anas kepada KPK


 
TRIBUNNEWS/HERUDIN Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, usai diperiksa oleh penyidik KPK, di kantor KPK, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2011). Nazaruddin diperiksa terkait kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku memiliki bukti soal keterlibatan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam proyek Hambalang. Nazaruddin menyatakan telah menyerahkan bukti-bukti tersebut, termasuk bukti penerimaan uang oleh Anas, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Semua tentang Hambalang, bagaimana aliran dananya, bagaimana Anas menerimanya, sudah saya ceritakan.
-- Muhammad Nazaruddin

Nazaruddin mengungkapkan hal itu seusai menjalani pemeriksaan terkait dengan penyelidikan kasus Hambalang di kantor KPK, Jakarta, Jumat (23/12/2011).
"Soal kapan terimanya, itu semua sudah saya serahkan," kata Nazaruddin.
Dia mengaku menceritakan secara detail keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang kepada penyidik KPK.
"Semua tentang Hambalang, bagaimana aliran dananya, bagaimana Anas menerimanya, sudah saya ceritakan," ucapnya.
Saat menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, dua hari lalu, Nazaruddin juga mengatakan, Anas menerima dana senilai hampir 7 juta dollar AS dari PT Adhi Karya, perusahaan pemenang tender proyek Hambalang. Uang tersebut oleh Anas dibagikan kepada semua pengurus Partai Demokrat di daerah untuk memenangkannya dalam kongres partai itu di Bandung, Mei 2010.
Selain itu, Nazaruddin menyebutkan, Anas juga terlibat dalam proyek-proyek lain, seperti pembangunan gedung pajak di Jakarta serta proyek listrik di Kalimantan Timur dan Riau.
"Nah, di pajak itu juga ada Adhi Karya, Mahfud juga yang mengatur. Terus, tentang proyek listrik yang di Kalimantan, Adhi Karya juga yang menang, termasuk proyek listrik di Riau, yang menang namanya Rekin (PT Rekayasa Industri). Yang ngatur namanya Ibu Dila," ungkap Nazaruddin.
Adapun Mahfud, menurut Nazar, merupakan orang kepercayaan Anas. Mahfud itulah yang mengatur proyek Hambalang dan gedung pajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar