DOHA (Arrahmah.com) - Swiss menjadi negara Barat paling baru yang bergabung dalam ledakan sistem keuangan Islam, menawarkan serangkaian produk dan layanan perbankan, demikian harian Qatar The Peninsula melaporkan pada hari Jumat (3/6/2011).
“Kami bangga menjadi bank swasta Swiss pertama yang menawarkan kesempatan keuangan Islam secara menyeluruh pada kawasan Timur Tengah dan pada skala global,” ujar Fidelis M Goetz, Kepala Divisi Perbankan Bank Sarasin, saat konferensi pers di Museum Seni Islam di Doha.
Bank tersebut akan menawarkan satu spektrum penuh produk dan layanan perbankan Syariah untuk para klien. Yakni meliputi “penjualan menguntungkan” Murabaha, “kesepakatan berdasarkan kepercayaan antara dua pihak” Wakala, dan “produk berstruktur Islami yang berdasar pada Murabaha atau serangkaian transaksi Murabaha” Maraya.
“Peluncuran penawaran manajemen kekayaan Islam kami ini mencerminkan komitmen kami untuk melayani berbagai kebutuhan klien,” ujar Goetz.
Islam melarang kaum Muslim dari riba, menerima atau membayar bunga pinjaman. Transaksi oleh bank-bank Islam harus didukung dengan adanya aset-aset nyata, bukan paket hipotek semu.
Kesepakatan keuangan Syariah menyerupai pengaturan sewa untuk memiliki, rencana pelepasan, pembelian gabungan, dan kesepakatan penjualan.
Para investor memiliki hak untuk mengetahui bagaimana dana mereka digunakan, dan sektor ini diawasi oleh dewan pengawasan serta petugas regulator nasional.
Bank Swiss, bank swasta terdepan dengan jejak internasional yang luas, berharap memperoleh bagian dari pasar keuangan Islam yang sedang berkembang ini.
“Kami telah melihat dalam beberapa tahun terakhir ini bahwa kami telah berada dalam kepentingan nyata kawasan untuk layanan-layanan ini,”ujar Goetz.
Keuangan Islam adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan paling cepat dalam industri keuangan global. Dimulai hampir tiga dekade lalu, industri perbankan Islam telah membuat pertumbuhan yang subtansial dan menarik perhatian para investor dan banker di seluruh dunia.
“Kami sangat senang bahwa peluncuran global produk-produk Islami kami dilakukan di Timur Tengah,” ujar Rohit Walia, Wakil Pimpinan Eksekutif dan CEO, Grup Bank Sarasin-Alpen, Timur Tengah dan Asia Selatan.
Walia mengungkapkan, hampir 50% pasar keuangan Islam berada di kawasan Teluk.Keuangan Islam adalah konsep yang tumbuh dengan cepat di kawasan ini.
“Banyak klien kami yang telah menyatakan ketertarikannya pada Manajemen Kekayaan Islam dan kami sangat senang untuk menawarkan produk-produk Islami yang akan memenuhi kebutuhan mereka.”
“Pada akhirnya tujuan kami adalah beroperasi pada skala global,” ujar Fares Mourad, Direktur Pengelola, Kepala Keuangan Islam di Bank Sarasin, mengungkapkan bahwa pihaknya bertujuan mengoperasikan perbankan syariah tersebut dalam skala global. Namun ia menilai apa yang dilakukan saat ini adalah pendekatan selangkah demi selangkah.
Sebelumnya daftar panjang institusi internasional, termasuk Citigroup, HSBC dan Deutsche Bank, akan memasuki bisnis perbankan Islami. Saat ini, terdapat sekitar 300 bank dan institusi keuangan Islam di seluruh dunia yang asetnya diprediksi akan tumbuh menjadi USD 1 miliar pada tahun 2013. (sm/rasularasy/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar