TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menyebutkan ada sembilan nama menteri yang berpotensi besar untuk dicopot atau digeser dari jabatannya. Nama Menteri Muhaimin Iskandar dan Andi Mallarangeng masuk dalam daftar prediksinya.
Muhaimin menjadi salah satu menteri dalam kategori beban tekanan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, penilaian publik terhadap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu miring karena masalah tenaga kerja, khususnya TKI, ditambah kasus korupsi di Kementeriannya sehingga layak diganti. “Namun masih sulit diprediksi,” kata Qodari di Warung Daun, Cikini, Sabtu, 24 September 2011.
Qodari menilai posisi Muhaimin sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi salah satu yang akan menjadi pertimbangan Presiden SBY. “Jika Muhaimin diganti, kemungkinan PKB keluar dari koalisi,” katanya.
Sementara Menteri Andi Mallarangeng bermasalah dalam persiapan SEA Games 2011 dan kasus korupsi di Kementeriannya. Selain dua Menteri itu, menteri yang juga bermasalah adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi terkait dengan banyaknya kecelakaan dan sejumlah persoalan transportasi serta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto karena penilaian target pencapaian infrastruktur dan kondisi kesehatannya.
Jika keempat Menteri itu masih sulit diprediksi, menurut Qodari, ada tiga menteri yang berpotensi besar di-reshuffle, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar karena kondisinya sakit, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy karena target-targetnya tidak tercapai, serta Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang dinilai kurang sejalan dengan Presiden dan anggota kabinet lain.
Qodari menyebutkan bahwa Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa yang secara kinerja tidak mencapai target pencapaian ditambah munculnya masalah pribadi digugat cerai istrinya serta Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dengan adanya masalah di Lembaga Pemasyarakatan dan pernyataan kontroversialnya juga berpotensi diganti.
RINA WIDIASTUTI
Tiga jenis kemungkinan reshuffe versi Indo Barometer:
Potensi besar di-reshuffle:
1. Menteri BUMN Mustofa Abubakar (sakit),
2. Menteri ESDM Darwin Zahedy (target tidak tercapai), dan
3. Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kurang sejalan dengan Presiden dan kabinet lain).
Potensi untuk di-reshuffle, namun sulit diprediksi:
1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (masalah ketenagakerjaan, khususnya TKI, dan kasus korupsi di Kementeriannya),
2. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng (masalah persiapan SEA Games 2011 dan korupsi di Kementeriannya),
3. Menteri Perhubungan Freddy Numberi (banyak kecelakaan dan masalah transportasi), dan
4. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (target pencapaian infrastruktur dan kondisi kesehatan).
Ikut berpotensi di-reshuffle:
1. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (target tidak tercapai dan masalah pribadi) dan
2. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar (kinerja Imigrasi, masalah LP, pernyataan kontroversial).
Muhaimin menjadi salah satu menteri dalam kategori beban tekanan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, penilaian publik terhadap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu miring karena masalah tenaga kerja, khususnya TKI, ditambah kasus korupsi di Kementeriannya sehingga layak diganti. “Namun masih sulit diprediksi,” kata Qodari di Warung Daun, Cikini, Sabtu, 24 September 2011.
Qodari menilai posisi Muhaimin sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi salah satu yang akan menjadi pertimbangan Presiden SBY. “Jika Muhaimin diganti, kemungkinan PKB keluar dari koalisi,” katanya.
Sementara Menteri Andi Mallarangeng bermasalah dalam persiapan SEA Games 2011 dan kasus korupsi di Kementeriannya. Selain dua Menteri itu, menteri yang juga bermasalah adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi terkait dengan banyaknya kecelakaan dan sejumlah persoalan transportasi serta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto karena penilaian target pencapaian infrastruktur dan kondisi kesehatannya.
Jika keempat Menteri itu masih sulit diprediksi, menurut Qodari, ada tiga menteri yang berpotensi besar di-reshuffle, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar karena kondisinya sakit, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy karena target-targetnya tidak tercapai, serta Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang dinilai kurang sejalan dengan Presiden dan anggota kabinet lain.
Qodari menyebutkan bahwa Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa yang secara kinerja tidak mencapai target pencapaian ditambah munculnya masalah pribadi digugat cerai istrinya serta Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dengan adanya masalah di Lembaga Pemasyarakatan dan pernyataan kontroversialnya juga berpotensi diganti.
RINA WIDIASTUTI
Tiga jenis kemungkinan reshuffe versi Indo Barometer:
Potensi besar di-reshuffle:
1. Menteri BUMN Mustofa Abubakar (sakit),
2. Menteri ESDM Darwin Zahedy (target tidak tercapai), dan
3. Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kurang sejalan dengan Presiden dan kabinet lain).
Potensi untuk di-reshuffle, namun sulit diprediksi:
1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (masalah ketenagakerjaan, khususnya TKI, dan kasus korupsi di Kementeriannya),
2. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng (masalah persiapan SEA Games 2011 dan korupsi di Kementeriannya),
3. Menteri Perhubungan Freddy Numberi (banyak kecelakaan dan masalah transportasi), dan
4. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (target pencapaian infrastruktur dan kondisi kesehatan).
Ikut berpotensi di-reshuffle:
1. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (target tidak tercapai dan masalah pribadi) dan
2. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar (kinerja Imigrasi, masalah LP, pernyataan kontroversial).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar