Nasib buruk bangsa Indonesia akibat korupsi, dekadensi moral, radikalisme SARA, aliran sesat, dll merupakan kelemahan penguasa yang memilih gaya Fir’aunisme dalam memimpin Negara. Lalu, apa peran ulama, diplomat umat (Da’i, Ustadz, Tokoh masyarakat, aktifis gerakan) mengantisipasi situasi yang kian parah ini? Sejauhmana dampak ‘Salah Terjemah Al-Qur’an Depag’ memicu terorisme, liberalisme, aliran sesat serta kerusakan moral masyarakat di Indonesia? Pergolakan di Timur Tengah, menguntungkan Islam atau sebaliknya, di rekayasa musuh Islam untuk menghancurkan kaum Muslimin.
Temukan jawaban atas kebingungan dan pertanyaan di atas dalam Dialog Syari’ah dan Launching Akademi Ulama dan Diplomat Ma’had An-Nabawy, yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Ahad, 27 Syawwal 1432 H/ 25 September 2011
Waktu : 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : Markaz Pusat Majelis Mujahidin
Kampus Akademi Ulama dan Diplomat An-Nabawy
Jln. Karanglo 94 Kotagede Jogjakarta Tlp./Fax. (0274) 451665
1. Jam 09.00 – 11. 30 Dialog Syari’ah
“PERAN ULAMA & DIPLOMAT UMAT MENYIKAPI KONFLIK SARA, KORUPSI, DAN KEPEMIMPINAN FIR’AUNISME DI NEGARA-NEGARA ISLAM”
Narasumber :- Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha (Ulama Syria)
- Amiruddin Abdullah Rasul, MA (Ulama Makkah)
- Drs. Muhammad Thalib (Syaikhul Ma’had AUD An Nabawy)
- Prof. Dr. Jawahir Tanthawi (Universitas Islam Indonesia)
Dialog dan Sarasehan :
“DAMPAK SESAT TERJEMAH HARFIYAH
AL-QUR’AN DEPAG TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN DI INDONESIA”
Narasumber :
- Drs. Kamal Muchtar (Mutarjim Awal Tarjamah Al-Qur’an Depag*)
- Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman
- Dr. Muinuddinillah Bashri, MA
- Drs. Nashruddin Salim, SH, MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar