Jakarta (SI ONLINE) - Kalangan ulama di Indonesia rupanya geram juga dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menanggapi secara berlebihan atas kejadian bom di Solo baru-baru ini. Sikap Presiden yang begitu reaktif dan cepat itu sangat berbeda ketika terjadi Tragedi Ambon, 11 September lalu. Saat itu tak ada konferensi pers dari SBY, apalagi sampai meminta agar dilakukan pengusutan dan perlindungan terhadap rakyat. SBY seolah diam seribu bahasa.
Sikap ulama itu disampaikan oleh Ketua MUI Pusat, KH Ahmad Cholil Ridwan dalam forum audiensi antara MUI Pusat dengan Forum Umat Islam (FUI) di Kantor MUI, Jl. Proklamasi, Jakarta, Selasa (27/9).
"Saya heran dengan sikap SBY. Ketika terjadi bom di Solo, langsung muncul di TV. Tapi saat Tragedi Ambon, tidak ada komentar apa-apa. Presiden kita ini beragama Islam, tetapi tidak berpihak pada umat Islam", kata Kiyai Cholil yang diamini sejumlah pengurus MUI lainnya.
Selain heran terhadap sikap SBY, Cholil Ridwan juga mencatat beberapa keanehan dari Tragedi Ambon. Pertama, peristiwa itu terjadi bertepatan dengan Tragedi WTC, 9/11. "Kenapa kok tanggalnya persis dengan Kasus WTC", tanya Cholil.
Kedua, ditengarai di tubuh kepolisian saat ini ada masalah soal kekuatan jaringan kelompok Kristen. "Sejak zaman kemerdekaan kelompok Kristen sudah membangun kekuatan jaringan di kepolisian, tetapi Islam tidak. Jenderalnya memang muslim, tapi Kombes ke bawah banyak yang non muslim", kata penggasuh PP Husanayain itu.
Karena itu Cholil menyarankan, dalam kasus Ambon, agar informasi dari kepolisian tidak sepenuhnya dipercaya. Sehingga MUI Pusat harus membentuk tim investigasi sendiri. "Pembentukan tim investigasi ini adalah suatu keniscayaan", tandasnya.
Sikap ulama itu disampaikan oleh Ketua MUI Pusat, KH Ahmad Cholil Ridwan dalam forum audiensi antara MUI Pusat dengan Forum Umat Islam (FUI) di Kantor MUI, Jl. Proklamasi, Jakarta, Selasa (27/9).
"Saya heran dengan sikap SBY. Ketika terjadi bom di Solo, langsung muncul di TV. Tapi saat Tragedi Ambon, tidak ada komentar apa-apa. Presiden kita ini beragama Islam, tetapi tidak berpihak pada umat Islam", kata Kiyai Cholil yang diamini sejumlah pengurus MUI lainnya.
Selain heran terhadap sikap SBY, Cholil Ridwan juga mencatat beberapa keanehan dari Tragedi Ambon. Pertama, peristiwa itu terjadi bertepatan dengan Tragedi WTC, 9/11. "Kenapa kok tanggalnya persis dengan Kasus WTC", tanya Cholil.
Kedua, ditengarai di tubuh kepolisian saat ini ada masalah soal kekuatan jaringan kelompok Kristen. "Sejak zaman kemerdekaan kelompok Kristen sudah membangun kekuatan jaringan di kepolisian, tetapi Islam tidak. Jenderalnya memang muslim, tapi Kombes ke bawah banyak yang non muslim", kata penggasuh PP Husanayain itu.
Karena itu Cholil menyarankan, dalam kasus Ambon, agar informasi dari kepolisian tidak sepenuhnya dipercaya. Sehingga MUI Pusat harus membentuk tim investigasi sendiri. "Pembentukan tim investigasi ini adalah suatu keniscayaan", tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar