Jakarta (SI ONLINE) - Berbagai skandal yang menerjang Partai Demokrat seperti Century dan Nazaruddin, diprediksi akan ikut mengubur partai bentukan Presiden SBY 10 tahun lalu itu ke liang lahat sejarah partai politik Indonesia. Apalagi masa jabatan SBY tinggal 3 tahun lagi, diprediksi PD tidak akan bertahan lama dan ikut tumbang bersama tumbangnya rezim apalagi jika SBY tidak akan mampu bertahan hingga 2014 nanti.
“Saya kira Partai Demokrat tidak akan mampu bertahan lama seperti Partai Golkar yang telah memasuki usia 46 tahun. Sebab para pemimpin PD tidak matang dan kurang pengalaman dalam politik serta kurang solid. Apalagi rezim yang mendukungnya tidak sekuat Golkar ketika zaman Orde Baru lalu.”
Hal itu dikatakan pengamat politik Indonesia dari AS, Prof M Steven Fish, ketika menjawab pertanyaan Suara Islam Online mengenai prospek Partai Demokrat, seusai seminar nasional “Islam, Demokrasi dan Restorasi Bangsa” di Kantor Pusat DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9/2011). Turut berbicara dalam seminar yang dibuka Ketua Umum DPP PBB Dr HMS Kaban itu Prof Dr Nazaruddin Syamsuddin (mantan Ketua KPU) dan KH Muhammad Al Khathath (Sekjen Forum Umat Islam).
Menurut pakar politik dari University of California USA tersebut, jika nanti Partai Demokrat runtuh, maka yang akan muncul adalah kekuatan politik partai Islam dan berbasis massa Islam. Sehingga prospek partai Islam di Indonesia akan semakin cerah, namun dengan syarat harus lebih mengedepankan moderat atau non violence, tidak hanya mengedepankan aspek ibadah saja tetapi harus dengan kerja nyata bagi masyarakat serta harus mampu merangkul generasi muda bangsa.
Prediksi Prof M Steven Fish itu dibenarkan Prof Dr Nazaruddin Syamsuddin. Dia menceritakan ketika dirinya menjabat Ketua KPU periode 2002-2007, Anas Urbaningrum yang waktu itu anggota KPU berpamitan akan keluar dari KPU dan masuk ke Partai Demokrat.
“Waktu itu Anas berpamitan kepada saya akan masuk ke Partai Demokrat. Tetapi saya menasehatinya dengan mengatakan bahwa PD hanya akan menjadi partai satu musim saja. Sebab PD akan ada selama SBY masih hidup. Jika SBY sudah mati, maka akan ikut mati,” ungkap pakar politik dari Universitas Indonesia tersebut. Namun nasehat itu ternyata tidak dihiraukan dan Anas tetap masuk ke PD dan sekarang menjadi Ketua Umum. Namun akibatnya Anas sekarang terseret skandal seperti yang dituduhkan mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin.
Sementara itu menyinggung pelaksanaan pemilu 2009 yang dimenangkan Partai Demokrat secara mencolok dengan penambahan kursi hingga 300 persen, Nazaruddin Syamsuddin yakin kalau pemilu 2009 penuh dengan kecurangan bahkan tidak bisa disebut sebagai pemilu karena sudah diketahui dahulu siapa pemenangnya.
“Saya kira pemilu 2009 tidak bisa disebut sebagai pemilu karena penuh dengan kecurangan sehingga sudah diketahu terlebih dahulu siapa pemenangnya. Tidak ada pemilu dalam sistim demokrasi dimanapun di dunia dimana sebuah partai bisa menaikkan suaranya hingga 300 persen kecuali pemilu di Indonesia,” ungkap Nazaruddin Syamsuddin yang mengisyaratkan pernyataannya itu ditujukan kepada PD.
Dikatakannya, seharusnya SBY malu kalau menerima penghargaan pahlawan demokrasi. Seharusnya penghargaan itu diberikan kepada Ibu Megawati yang telah membebaskan KPU periodenya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya sehingga pemilu 2004 berjalan dengan jurdil.
“SBY sekarang hanya berfikir untuk menyelamatkan kekuasaannya. Saya yakin SBY nantinya akan kualat sama saya beserta jutaan orang lain yang telah di dholiminya,” tegas Nazaruddin Syamsuddin yang merasa didholimi SBY sehingga masuk penjara.
“Saya kira Partai Demokrat tidak akan mampu bertahan lama seperti Partai Golkar yang telah memasuki usia 46 tahun. Sebab para pemimpin PD tidak matang dan kurang pengalaman dalam politik serta kurang solid. Apalagi rezim yang mendukungnya tidak sekuat Golkar ketika zaman Orde Baru lalu.”
Hal itu dikatakan pengamat politik Indonesia dari AS, Prof M Steven Fish, ketika menjawab pertanyaan Suara Islam Online mengenai prospek Partai Demokrat, seusai seminar nasional “Islam, Demokrasi dan Restorasi Bangsa” di Kantor Pusat DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9/2011). Turut berbicara dalam seminar yang dibuka Ketua Umum DPP PBB Dr HMS Kaban itu Prof Dr Nazaruddin Syamsuddin (mantan Ketua KPU) dan KH Muhammad Al Khathath (Sekjen Forum Umat Islam).
Menurut pakar politik dari University of California USA tersebut, jika nanti Partai Demokrat runtuh, maka yang akan muncul adalah kekuatan politik partai Islam dan berbasis massa Islam. Sehingga prospek partai Islam di Indonesia akan semakin cerah, namun dengan syarat harus lebih mengedepankan moderat atau non violence, tidak hanya mengedepankan aspek ibadah saja tetapi harus dengan kerja nyata bagi masyarakat serta harus mampu merangkul generasi muda bangsa.
Prediksi Prof M Steven Fish itu dibenarkan Prof Dr Nazaruddin Syamsuddin. Dia menceritakan ketika dirinya menjabat Ketua KPU periode 2002-2007, Anas Urbaningrum yang waktu itu anggota KPU berpamitan akan keluar dari KPU dan masuk ke Partai Demokrat.
“Waktu itu Anas berpamitan kepada saya akan masuk ke Partai Demokrat. Tetapi saya menasehatinya dengan mengatakan bahwa PD hanya akan menjadi partai satu musim saja. Sebab PD akan ada selama SBY masih hidup. Jika SBY sudah mati, maka akan ikut mati,” ungkap pakar politik dari Universitas Indonesia tersebut. Namun nasehat itu ternyata tidak dihiraukan dan Anas tetap masuk ke PD dan sekarang menjadi Ketua Umum. Namun akibatnya Anas sekarang terseret skandal seperti yang dituduhkan mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin.
Sementara itu menyinggung pelaksanaan pemilu 2009 yang dimenangkan Partai Demokrat secara mencolok dengan penambahan kursi hingga 300 persen, Nazaruddin Syamsuddin yakin kalau pemilu 2009 penuh dengan kecurangan bahkan tidak bisa disebut sebagai pemilu karena sudah diketahui dahulu siapa pemenangnya.
“Saya kira pemilu 2009 tidak bisa disebut sebagai pemilu karena penuh dengan kecurangan sehingga sudah diketahu terlebih dahulu siapa pemenangnya. Tidak ada pemilu dalam sistim demokrasi dimanapun di dunia dimana sebuah partai bisa menaikkan suaranya hingga 300 persen kecuali pemilu di Indonesia,” ungkap Nazaruddin Syamsuddin yang mengisyaratkan pernyataannya itu ditujukan kepada PD.
Dikatakannya, seharusnya SBY malu kalau menerima penghargaan pahlawan demokrasi. Seharusnya penghargaan itu diberikan kepada Ibu Megawati yang telah membebaskan KPU periodenya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya sehingga pemilu 2004 berjalan dengan jurdil.
“SBY sekarang hanya berfikir untuk menyelamatkan kekuasaannya. Saya yakin SBY nantinya akan kualat sama saya beserta jutaan orang lain yang telah di dholiminya,” tegas Nazaruddin Syamsuddin yang merasa didholimi SBY sehingga masuk penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar