Busyro Muqoddas
Ketua KPK Busyro Muqodas pada Rabu (30/11/2011) malam didaulat untuk berorasi dalam acara dialog kebudayaan yang dihadiri para tokoh, antara lain, pimpinan Kejaksaan Agung dan Mabes Polri. Busyro menyampaikan, korupsi bagaikan raksasa besar yang menakutkan karena hampir semua dana dikorupsi, mulai dari APBN, APBD, sampai penerimaan negara bukan pajak.
"Sekarang yang terpenting adalah menumbuhkan akhlak, etika, dan moral dalam upaya memberantas korupsi, itu yang ada di dalam nurani. Sehingga, penegakan hukum memerlukan kekompakan manusia yang berakhlak," ujar Busyro di Pendapa Tamansiswa, Yogyakarta.
Hadir dalam dialog tersebut antara lain Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Wakil Jaksa Agung Darmono, dan Kabareskrim Polri Komjen Sutarman. Juga turut hadir adalah budayawan Mohammad Sobary, Romo Sindhunata, dan Sudjiwo Tedjo.
Pada kesempatan itu, Komjen Sutarman menegaskan, kepolisian sudah berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dirinya mengakui bahwa KPK dibentuk karena ketidakmampuan kepolisian dan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi.
"Tapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi penegak hukum yang hebat bersama-sama dengan kejaksaan dan pengadilan. Kami akan bahu-membahu untuk memberantas korupsi, meski memang hukum belum menimbulkan efek jera kepada koruptor," tandas Sutarman.
Sementara itu, Romo Sindhunata menyoroti pembangunan moral dan akhlak menjadi sangat esensial yang harus diterapkan. Maraknya korupsi, disebutnya, sebagai sesuatu yang melawan nurani. "Korupsi sangat membahayakan negara. Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang harus kita berantas bersama. Dengan pertemuan seperti ini, diharapkan mampu menumbuhkan kebersamaan untuk membangun negara ini menjadi lebih baik," ucap Romo Sindhu.
"Sekarang yang terpenting adalah menumbuhkan akhlak, etika, dan moral dalam upaya memberantas korupsi, itu yang ada di dalam nurani. Sehingga, penegakan hukum memerlukan kekompakan manusia yang berakhlak," ujar Busyro di Pendapa Tamansiswa, Yogyakarta.
Hadir dalam dialog tersebut antara lain Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Wakil Jaksa Agung Darmono, dan Kabareskrim Polri Komjen Sutarman. Juga turut hadir adalah budayawan Mohammad Sobary, Romo Sindhunata, dan Sudjiwo Tedjo.
Pada kesempatan itu, Komjen Sutarman menegaskan, kepolisian sudah berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dirinya mengakui bahwa KPK dibentuk karena ketidakmampuan kepolisian dan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi.
"Tapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi penegak hukum yang hebat bersama-sama dengan kejaksaan dan pengadilan. Kami akan bahu-membahu untuk memberantas korupsi, meski memang hukum belum menimbulkan efek jera kepada koruptor," tandas Sutarman.
Sementara itu, Romo Sindhunata menyoroti pembangunan moral dan akhlak menjadi sangat esensial yang harus diterapkan. Maraknya korupsi, disebutnya, sebagai sesuatu yang melawan nurani. "Korupsi sangat membahayakan negara. Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang harus kita berantas bersama. Dengan pertemuan seperti ini, diharapkan mampu menumbuhkan kebersamaan untuk membangun negara ini menjadi lebih baik," ucap Romo Sindhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar