Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Selasa, 15 November 2011

SBY Berdendang, Rakyat Meradang !


Luar biasa presiden Indonesia yang satu ini, ditengah permasalahan akut yang mendera bangsa ini masih “mampu” mengeluarkan album ke-4 berjudul Harmoni.
Merupakan hak bagi siapa saja untuk berekspresi. Tidak ada larangan bagi siapa saja yang ingin mengekspresikan kesukaan atau kesenangannya terhadap sesuatu. Tetapi bagi pihak-pihak yang dibebani tanggung-jawab atau amanah terhadap rakyat tentu mengekspresikan kesukaan dan kesenangannya, hendaklah melihat situasi dan kondisi yang ada.
Ditengah bergejolaknya rakyat Papua yang menuntut keadilan atas kesewenang-wenangan PT. Freeport dan aparat keamanan yang rupanya selama ini disupport oleh dana milyaran dollar untuk mengamankan tambang emas tersebut, tentu dengan peluncuran album harmoni tersebut dianggap rakyat sebagai sikap yang tidak empati.
Persoalan pencaplokan wilayah dengan bergesernya tapal batas di Camar Bulan juga bukan persoalan sepele sehingga masih memberikan ruang untuk berleha-leha menyalurkan hobi menyanyi sang pemimpin negeri!.
Vonis bebas terdakwa korupsi dibeberapa daerah dan tindak lanjut dari kasus-kasus besar penyelewengan dana negara yang terkesan bergerak ditempat atau malah sengaja dikubur dalam-dalam, juga bukan persoalan yang tidak memerlukan konsentrasi penuh.
Siapa saja memang membutuhkan rehat sejenak untuk melepas kepenatan hidup, tetapi rehatnya pemimpin negeri dan rehatnya rakyat jelas berbeda. Pemimpin negeri punya tanggung-jawab yang teramat besar terhadap amanah yang berada dipundaknya, sedangkan rakyat memiliki skup tanggung-jawab yang lebih kecil. Sebaik-baiknya rehat yang dilakukan oleh pemimpin dan rakyat  adalah dengan  melakukan sholat.
Dengan carut-marutnya persoalan yang melanda negeri ini, pilihan menyalurkan hobi pemimpin negeri dengan berdendang dan mengeluarkan album bukanlah pilihan yang bijak. Meskipun itu adalah hak masing-masing individu, tetapi alangkah baiknya selama amanah rakyat masih dipundak dan persoalan yang melilit bangsa ini masih terus-menerus mendera, urusan berdendang disngkirkan dahulu.
Kita butuh pemimpin yang punya semangat dan idealisme seperti Gajah Mada dengan “Sumpah Palapa”-nya untuk menyatukan Nusantara, kita juga butuh pemimpin yang rela merasakan kenyang  belakangan setelah semua rakyatnya bisa makan dengan layak. Tentu pemimpin-pemimpin seperti itu tahu memposisikan dirinya dihadadapan rakyatnya. Tidak berleha-leha atau bahkan berfoya-foya diatas kesengsaraan dan kesusahan yang dialami oleh rakyatnya.
Kita tentu tidak ingin melihat ada pemimpin yang asyik berdendang, sementara rakyatnya sedang meradang.
Sepertinya di pemilu 2014 nanti perlu ada pencantuman hobi yang dimiliki calon pemimpin negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar