Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan - inilah.com/Agus Priatna
INILAH.COM, Jakarta - Tim Buru Sergap (Buser) seringkali identik dengan memburu pelaku kriminal. Tetapi istilah itu kini dipakai Gubernur Jabar Ahmad Heryawan untuk memburu para balita.
Pemprov Jabar membentuk tim buru sergap (buser) untuk menyisir bayi berusia di bawah lima tahun (balita) yang belum melaksanakan imunisasi campak dan polio pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Bahkan, TNI/Polri dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga akan dilibatkan agar bisa menyentuh seluruh balita di Jabar.
“Ada 3,5 juta sasaran untuk polio dan 3 juta untuk campak. Memang terbesar di Indonesia, tetapi seimbang dengan jumlah penduduk yang juga besar. Insya Allah semua bisa terjangkau dengan melibatkan semua komponen, termasuk tim buru sergap,” kata Ahmad Heryawan usai pencanangan Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio Tahap III tingkat Provinsi Jabar di Parkir Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (18/10/2011).
Menurut Heryawan, tim buru sergap itu bekerja setelah dua pekan pelaksanaan Imunisasi Tambahan Campak dan Polio Tahap III dilaksanakan. Mereka akan menyisir balita yang belum tersentuh imunisasi, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Dua minggu sekarang, masih normal. Pelayanannya ada di rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Tetapi setelah dua minggu itu, tentu ada sebagian kecil yang belum tersentuh. Nah tim buru sergap ini yang menyisir agar semua balita di Jabar bisa mendapatkan imunisasi,” jelasnya.
Heryawan mengakui, sebagian penduduk di Jabar masih ada yang tinggal di pelosok wilayah sehingga susah terjangkau. Karena itu, keterlibatan instansi lain seperti TNI/Polri, mutlak diperlukan agar target 100% balita tersentuh imunisasi bisa tercapai.
“Masyarakat desa tidak semua bisa ke puskesmas dan posyandu. Memang kita punya hampir 44.000 posyandu. Tetapi kemungkinan besar ada yang terlewati. Daerah terpencil itu kita libatkan TNI/Polri. [jul]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar