Liputan6.com, Jakarta: Rencana reshuffle anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hanya mengarah pada bagi-bagi kursi dan tarik menarik kepentingan partai politik. Demikian dikatakan Direktur Lima Ray Rangkuti di Jakarta, Rabu (12/10).
“Lambannya proses reshuffle, kontra produktif bagi kinerja pemerintahan saat ini,” tegas Ray.
Namun, salah satu partai anggota Sekretariat Gabungan Koalisi Pendukung Pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera, membantah pernyataan tersebut. “Ini bukan gerakan politik untuk mempertahankan posisi di kabinet,” kata Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Sosial dari PKS.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan, perombakan kabinet akan dilakukan sebelum dua tahun masa pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang [baca: Reshuffle Diumumkan Sebelum 20 Oktober].
Rencananya, Kamis pagi ini Presiden Yudhoyono akan memanggil wakil menteri dan pimpinan partai politik terkait perombakan pos menteri di kabinetnya.(SHA)
“Lambannya proses reshuffle, kontra produktif bagi kinerja pemerintahan saat ini,” tegas Ray.
Namun, salah satu partai anggota Sekretariat Gabungan Koalisi Pendukung Pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera, membantah pernyataan tersebut. “Ini bukan gerakan politik untuk mempertahankan posisi di kabinet,” kata Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Sosial dari PKS.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan, perombakan kabinet akan dilakukan sebelum dua tahun masa pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang [baca: Reshuffle Diumumkan Sebelum 20 Oktober].
Rencananya, Kamis pagi ini Presiden Yudhoyono akan memanggil wakil menteri dan pimpinan partai politik terkait perombakan pos menteri di kabinetnya.(SHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar