KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi bila organisasi massa maupun mahasiswa tertentu lebih sering menggunakan massa bayaran dalam berunjuk rasa. Tidak seperti kebanyakan masyarakat awam, bagi Hasan Busri tidak sulit membedakan mana massa anggota organisasi/kelompok dan mana yang dibayar untuk sekedar hadir dan meramaikan unjuk rasa.
"Gampang ketahuan mana massa bayaran. Lihat saja, kalau massanya banyak tapi sedikit yang nyentuh dagangan makanan, itu massa bayaran," kata Hasan sambil tertawa lepas saat ditanyai Kompas.com tentang beberapa kelompok massa aksi yang sedang berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis ( 13/10/2011 ) siang.
Sebagai pedagang ketoprak, Hasan telah 15 tahun mencari rezeki di tengah kumpulan massa yang berunjuk rasa di sekitar kawasan silang Monas. Bersama isterinya yang mendagangkan mie ayam, pria asal Madura ini setia berada di bawah terik matahari menanti datangnya pembeli. Karena itu, ia mengaku sudah benar-benar mengenal wajah para demonstran bayaran dan tingkah pola mereka.
"Kalau (pembeli) ramai kayak tadi yang demo soal Freeport, itu artinya kebanyakan massanya memang dari kelompok itu sendiri," lanjutnya.
Massa bayaran, lanjut Hasan, biasanya sudah membawa serta minuman ringan dan lebih irit. Mereka juga tidak terlihat serius saat menyanyi maupun mengikuti komando koordinator aksi.
Ciri lain yang disebutnya adalah orang-orang yang dibayar biasanya langsung bubar mencari tempat berteduh masing-masing tidak lama setelah berada di lokasi. "Harus dikomando berkali-kali baru pada ngumpul lagi," jelasnya. Menurutnya, pergantian kostum, bendera, nama organisasi dan embel-embel lainnya tidak membuat ciri khas tersebut hilang.
Ia lantas menunjuk ke kelompok tertentu yang terlihat tertib mengikuti kegiatan unjuk rasa serta antusias menyambut dan menanggapi setiap orasi. Aksi massa yang demikian, menurut Hasan, benar-benar memperjuangkan apa yang dituntutnya.
Sementara aksi massa tiga kelompok lain yang berunjuk rasa soal reshuffle Kabinet diragukan keseriusannya. "Ini masih (massa bayaran) yang sama dengan kemarin dan dua hari lalu. Cuma nama kelompok aja yang berubah," katanya menunjuk ke arah massa aksi tertentu.
Jadi, apakah kebanyakan unjuk rasa hanya permainan kelompok tertentu? "Hahaha... Mungkin begitu," kata Hasan sambil mendorong gerobak dagangannya pergi ke tempat mangkal sebenarnya di dekat Gedung Pertamina, Gambir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar