Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Senin, 10 Oktober 2011

“Jangan Ragu Bicarakan Semua Hal dengan Syariat Islam”



Jangan ada lagi di antara kita yang ragu, sungkan, apalagi takut untuk membicarakan syariat Islam di negeri ini. Sudah saatnya kita terus membicarakan semua hal dikaitkan dengat syariat. Karena ini legal dan konstitusional. Kini terbukti bahwa apa yang kita yakini selama ini, apa yang kita perjuangkan selama ini, dibutuhkan oleh masyarakat dan diperlukan oleh negeri ini. Sudah banyak daerah mencari solusi untuk membangun daerahnya menyandarkan dengan sejumlah peraturan dengan spirit syariat.

Peraturan-peraturab daerah yang berakar dari syariat adalah bukti awal bahwa negeri dan bangsa ini tidak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa syariat Islam adalah sesuatu yang hidup di bangsa ini, dan dapat menjadi solusi kebangsaan.
Keyakinan kita  sudah dari dulu, bahwa syariat Islam dapat jadi solusi, karenanya kita terus berjuang memasukkan tujuh (7) kata yang berasal dari Piagam Jakarta ke dalam Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 sehingga tertulis “ Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Upaya yang kita lakukan secara demokratis – konstitusional ini adalah untuk menjadi payung hukum berlakunya hukum positip yang berakar dari hukum syariat sebagai ikhtiar bangsa ini menyelesaikan segala persoalan kebangsaan yang menghimpitnya. Kita harus akui selama ini, keberhasilan bangsa ini baru pada tahap kita mempertahankan kebhinekaan (pluralitas) dan mewujudkan persatuan. Tapi kita belum berhasil sebagai bangsa untuk menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan kemandirian yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakatnya sebagai suatu bangsa yang berdaulat. Semua ini disebabkan kita tidak pernah jujur  terhadap peristiwa sejarah kebangsaan kita, dan kita pernah komit terhadap apa yang sudah dinyatakan bersama dalam menata bangsa. Kita senang mempermainkan sejarah dan memanipulasi komitmen dalam kenegaraan.
Bila saat ini perjuangan itu belum berhasil di tingkat nasional, dan kemudian di tingkat pemerintahan daerah telah mendapati solusi kedaerahannya dengan peraturan yang berakar  dari syariat. Sebenarnya kondisi ini memperlihatkan kepada kita, apabila kita berjuang sungguh dan ikhlas, semata mencari ridha Allah untuk kebaikan bersama dalam kehidupan berbangsa. Sebenarnya  tidak ada kata kalah, yang ada  adalah kemenangan yang tertunda. Kini kita mulai diperlihatkan kemenangan itu ada di daerah-daerah.
Marilah kita khidmatkan kemenangan ini sebagai kemenangan kebenaran, dan kemenangan bangsa Indonesia yang semakin dewasa untuk menemukan jadi dirinya yang sejati yang selama ini hilang. Marilah semua anak  bangsa ini berpikir jernih, kita maksimalkan energi dan potensi yang ada untuk mencari solusi kebangsaan melalui jati diri bangsa ini. Jangan lagi kita buang percuma kemampuan yang kita miliki hanya mengumpulkan energi untuk saling berdebat, Saling curiga-mencurigai, saling ganjal-mengganjal, karena ketidaksukaan kita pada sesuatu. Padahal boleh jadi yang kita tidak sukai adalah sesuatu yang dapat menyelamatkan kita. Selama ini kita sudah lama menutup diri dengan membelenggu bangsa ini berjalan terlepas antara ruh dan jasadnya. Kita pisahkan Pancasila dengan Islam, kita benturkan keduanya, padahal sejak Republik  ini merdeka dengan Proklamasinya 17 Agustus 1945, Pancasila dan Islam telah menyatu. Begitu juga pada saat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai pangkal tolak kita bernegara berikutnya, jelas-jelas dinyatakan Pancasila dengan UUD 1945 dijiwai oleh Piagam Jakarta, dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi jangan ada lagi upaya di antara kita untuk membenturkan Pancasila dengan Islam, karena keduanya saling melengkapi. Hanya kekerdilan kita sajalah sesungguhnya yang menjadikan Pancasila dan Islam sangat berjauhan seperti Kutub Utara dan Selatan  sehingga tidak bisa bertemu.
(Disarikan dari Pidato Penutupan Pleno V DPP PARTAI BULAN BINTANG di Gedung PKBI, Jakarta, 29 Juni 2006)

HMS.KA’BAN,SE,M.Si
Ketua Umum DPP PARTAI BULAN BINTANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar