Jakarta - Presiden Peru Ollanta Humala membuat gebrakan di pemerintahannya untuk memerangi korupsi. Langkah berani dan nyata dia lakukan dengan membersihkan institusi kepolisian Peru. Humala memberhentikan 30 jenderal polisi.
Seperti dikutip CNN, Rabu (12/10/2011), total di kepolisian Peru ada 55 jenderal polisi. Dari 30 jenderal yang diberhentikan, salah satunya Kepala Polisi Peru.
Humala telah menunjuk kepala polisi yang baru yakni Raul Salazar. Humala memberi tugas penting kepada Salazar yakni memerangi korupsi. Tidak kurang dari 6 kali dia sebutkan dalam pidato pelatikan Salazar, agar kepolisian Peru memerangi korupsi.
"Kita harus berani mengungkap kasus korupsi yang menodai nama kepolisian. Dari yang paling kecil sampai yang paling penting, itu tidak masalah," tegas Humala.
Sedang Salazar dalam kesempatan terpisah menyampaikan kepada publik bahwa perang terhadap narkoba akan menjadi prioritas utamanya.
Namun langkah Humala ini pun menuai kritik dari kalangan oposisi. Humala dinilai hendak menyiapkan orang-orang yang loyal kepadanya.
Kritik itu segera disanggah Menteri Dalam Negeri Peru Oscar Valdes. Dia menilai kebijakan Presiden Humala sebagai upaya melakukan reorganisasi di tubuh kepolisian Peru. Sebelum ada kebijakan pemberhentian, Kepolisian Peru memiliki 55 jenderal dan 900 perwira berpangkat kolonel.
(ndr/asy)
Seperti dikutip CNN, Rabu (12/10/2011), total di kepolisian Peru ada 55 jenderal polisi. Dari 30 jenderal yang diberhentikan, salah satunya Kepala Polisi Peru.
Humala telah menunjuk kepala polisi yang baru yakni Raul Salazar. Humala memberi tugas penting kepada Salazar yakni memerangi korupsi. Tidak kurang dari 6 kali dia sebutkan dalam pidato pelatikan Salazar, agar kepolisian Peru memerangi korupsi.
"Kita harus berani mengungkap kasus korupsi yang menodai nama kepolisian. Dari yang paling kecil sampai yang paling penting, itu tidak masalah," tegas Humala.
Sedang Salazar dalam kesempatan terpisah menyampaikan kepada publik bahwa perang terhadap narkoba akan menjadi prioritas utamanya.
Namun langkah Humala ini pun menuai kritik dari kalangan oposisi. Humala dinilai hendak menyiapkan orang-orang yang loyal kepadanya.
Kritik itu segera disanggah Menteri Dalam Negeri Peru Oscar Valdes. Dia menilai kebijakan Presiden Humala sebagai upaya melakukan reorganisasi di tubuh kepolisian Peru. Sebelum ada kebijakan pemberhentian, Kepolisian Peru memiliki 55 jenderal dan 900 perwira berpangkat kolonel.
(ndr/asy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar