Jakarta - Di tahun kedua pemerintahannya, Presiden SBY akan melakukan reshuffle kabinet. Dengan perombakan ini, di sisa waktu yang tersisa kabinet dapat berjalan efektif dan solid. SBY berharap pada 3 tahun mendatang tidak perlu dilakukan reshuffle.
"Reshuffle dilakukan di hampir separuh jalan Kabinet Indonesia Bersatu II. Ke depannya agar lebih efektif, solid dan stabil sehingga tidak perlu reshuffle lagi," harap SBY dalam konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Kamis (13/10/2011).
Apa yang disampaikan SBY merupakan salah satu isi pertemuannya dengan para pimpinan partai koalisi. Menurut SBY, reshuffle yang dilakukan pada paruh waktu ini tepat. Sebab tidak mungkin reshuffle dilakukan pada setiap tahun. Sebab jika terlalu sering membongkar pasang kabinet maka tidak akan menimbulkan kontinuitas.
Hal ini perlu disampaikan SBY lantaran hampir setiap tahun mendapat tekanan untuk melakukan penggantian menteri atau bongkar pasang kabinet. SBY menegaskan, tanpa kepatutan dan urgensi, reshuffle tidak bisa dilakukan.
SBY yang dibalut batik ungu ini mengatakan dalam 3 tahun ke depan akan semakin banyak tantangan. Sebab situasi dunia tidak bersahabat dan masih banyak PR yang harus dislesaikan. Karena itu perlu penggunaan APBN yang tepat.
"Perlu kebersamaan pemerintah dan DPR untuk kerja sama demi kepentingan rakyat, penganggaran tepat sasaran dan tepat waktu sehingga tidak kehilangan momentum dan kehilangan waktu," ucap SBY.
(vit/fay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar