Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Rabu, 26 Oktober 2011

2014, Tak Bakal Ada Pemimpin Muda



T
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilu Presiden 2014 mendatang diyakini tak bakal memunculkan pemimpin muda. Generasi muda tak bisa tiba-tiba muncul jadi pemimpin karena selama ini mekanisme seleksi kepemimpinan nasional dimonopoli oleh partai politik.
Di sisi lain, partai politik yang ada saat ini juga belum menunjukkan kualitas sebagai institusi pokok di sebuah negara demokrasi.
"Untuk 2014 pemainnya enggak akan banyak. Enggak bisa pemimpin muda muncul tiba-tiba. Dari mana? Karena dia tidak punya mekanisme, tidak punya tools-kan. Tools-nya melalui partai. Kecuali kalau sistem kita membolehkan independen maju, mungkin bisa pemimpin muda," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault di Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Menurut Adhyaksa, kemunculan pemimpin muda hanya bisa didorong oleh partai politik. Itu pun jika pemimpin muda tersebut mendapat restu dari oligarki yang berkuasa di partai yang bersangkutan.
"Pemimpin muda yang mungkin maju ya seperti kalau Bu Mega tidak mau, kemudian PDI P mencalonkan Puan Maharani barangkali bisa. Yang sudah mendapatkan tempat di partai. Pola rekrutmennya memang melalui partai. Itu yang enggak bisa dipungkiri," katanya.
Sayangnya, lanjut Adhyaksa, partai politik di Indonesia sekarang ini tak bisa menghasilkan politikus berkualitas dan amanah dengan tanggung jawabnya. Partai politik di Indonesia hanya menghasilkan politikus yang mau dilayani negara dan bangsanya.
"Bukan politikus negarawan yang menjadikan dirinya sebagai pelayan bagi bangsa dan negaranya. Cara berpikir dan berkehendaknya bukan untuk kelompok dia. Bukan soal hitung-hitungan kursi berapa dapat, tetapi bagaimana rakyat ini. Kalau politikus-an sih, orang yang menjadikan negara dan bangsa sebagai pelayan pada dirinya. Percuma pemimpin muda kalau ternyata koruptor," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar