
Sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Menteri Ekonomi Palestina Hassan Abu Lebda mengatakan bahwa Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (03/10/2011) menangguhkan pekerjaan dua proyek di Tepi Barat. Pertama, proyek senilai 55 juta dolar dan kedua senilai 26 juta dolar, karena kurangnya dana.
Abu Lebda menambahkan bahwa dihentikannya pendanaan tersebut menyebabkan diberhentikannya 50 pekerja di dua proyek tersebut pada pekan lalu. Masih ada sekitar 200 orang pekerja lagi yang terancam diberhentikan pada minggu depan.
Bantuan yang dibekukan oleh Kongres Amerika tersebut senilai dua ratus juta dolar, yang dialokasikan untuk proyek-proyek pembangunan di Tepi Barat.
Bantuan yang dibekukan oleh Kongres Amerika tersebut senilai dua ratus juta dolar, yang dialokasikan untuk proyek-proyek pembangunan di Tepi Barat.
BM Wibowo menilai, bahwa upaya penghentian bantuan itu menunjukkan Arogansi Amerika Serikat dan itu merupakan sinyal bahwa Amerika akan menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB. “Namun rakyat Palestina tidak perlu takut meskipun Amerika Serikat akan menghentikan bantuan, sebab dengan bantuan itu AS selama ini mengendalikan situasi dan memberi ruang seluas-luasnya bagi Israel” tegas Wibowo. Menurut Wibowo, momentum ini diharapkan menyatukan rakyat palestina baik yang ditepi Barat maupun di Gaza, juga antara Fatah dan Hamas dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas.(sam-PBB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar