Pengamat politik, Eep Saefullah Fatah, menilai kehadiran wakil menteri di jajaran kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya akan menjadi beban pemerintahan.
"Wakil menteri bukan jabatan politik, sehingga yang bersangkutan tidak dapat mengambil kewenangan. Itu yang nantinya akan menghambat," kata Eep usai menghadiri pemancangan tiang fondasi renovasi Masjid Nurul Islam Islamic Center Kota Bekasi, Jumat.
Menurut dia, pemerintahan yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah yang sanggup bereaksi sigap dan cepat terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi.
"Gemuknya kabinet hanya akan menghalangi gerak langkah pemerintahan sehingga terkesan lamban," ujarnya.
Menurut dia, akan lebih baik dan bijak jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaksimalkan tata kelola pemerintahan daripada menggemukkan kabinet.
"Sebab, di zaman sekarang, sesuatu yang kuat tak harus berkekuatan besar. Dengan tenaga secukupnya, tapi cepat, tangkas, dan sigap, fungsi pemerintahan tetap dapat berjalan maksimal," katanya.
Eep juga menyoroti panjangnya waktu yang dibutuhkan Yudhoyono untuk merombak kabinetnya hingga menelantarkan agenda lain yang sesungguhnya lebih penting.
"Seperti saat batal menghadiri Sail Wakatobi-Belitung 2011 di Provinsi Bangka Belitung. Acara itu penting untuk promosi pariwisata Indonesia," katanya.
Namun demikian dirinya memaklumi hal itu. Alasannya, perombakan kabinet memang membutuhkan pemikiran matang karena berkaitan dengan faktor daerah dan partai politik koalisi.
"Perubahan menteri tanpa ada pengganti dari daerah atau partai yang sama pasti menimbulkan konflik," katanya.
Sebagai seorang pemimpin, kata dia, sudah sewajarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil keputusan cepat dalam situasi saat ini agar menghindari anggapan presiden tak sanggup mengambil keputusan cepat dan tak berani menanggung risikonya.
"Ini memperlihatkan bahwa masalah tak dipecahkan dengan solusi tepat. Namun mudah-mudahan saja waktu lama yang digunakannya untuk mempertimbangkan segala hal membuahkan sesuatu yang pas untuk mengefektifkan kinerja pemerintahan tanpa melupakan janji-janji kampanye," demikian Eep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar