Alhamdulillahi rabbil 'alamin, syukur kita ucapkan atas limpahan rahmat Allah berupa kesehatan, kecukupan dan kebarakahan rezeki. Kita sering, bahkan lupa sama sekali akan nikmat yang khusus Allah berikan kepada hamba-hamba yang dipilihnya. Nikmat ini tak dapat ditolak dan tak dapat didatangkan untuk siapa pun kecuali mereka yang telah ditetapkan Allah untuknya.
Benar, nikmat Islam. Sadarkah Anda bahwa sisa umur yang diberikan Allah apakah lantas hanya kehidupan tanpa tujuan? Untuk itulah, Rasulullah datang sebagai pembawa kabar gembira sekaligus peringatan yang terdapat pada agama Islam. Permasalahannya, hampir seluruh umat Islam ini tak sadar akan hal tersebut dan "tak mau sadar".
Kesempurnaan Islam
Islam adalah agama yang Allah rahmati dan ridhai. Mungkin berbeda dengan paham penganut sekulerisme bahwa semua agama itu sama. Sekali lagi, Tidak! Islam benar-benar dan satu-satunya pilihan yang tak ada bandingan dengan agama lainnya. Hal ini sesuai dengan surat terakhir yang turun sebelum Rasulullah saw wafat pada potongan QS Al Maidah {5}: 3
Letak Kenikmatan
Setelah mengetahui hal tersebut, lalu di mana letak kenikmatannya? Menjadi hal yang normal bila diberi barang dengan spesifikasi dan fitur yang luar biasa dan limited edition, tentu kita berbangga hati. Nah, lalu dari sinilah kita bisa mengambil nikmat. Kesempurnaan yang hanya ada pada Islam, hendaknya juga sama kita harapkan seperti keingingan memiliki sesuatu yang telah saya sebutkan diatas. Akan tetapi tak sembarang orang yang diberi kesadaran ini. Allah-lah yang memberi kenikmatan Islam sebagaimana dalam QS. Al Hujurat {49}: 17
Nikmat yang ada, jangan kita sia-siakan. Kita patut bersyukur diberi sisa umur untuk memeluk agama Islam yang Allah berikan. Ibarat jual beli, kita penjualnya dan Allah pembelinya. Kita tentu merasa senang bila mendapat keuntungan berlipat dari jual beli kita kepada Allah berupa pahala dan surga yang dijanjikan sebagaimana dalam QS. At Taubah {9}: 111
Disini yang perlu ditekankan adalah menghilangkan kebiasaan malu yang terkadang ada walau di lubuk hati atau sepintas pikiran saja. Dan hendaknya kita sadar dan lebih malu lagi bila nikmat yang Allah berikan berupa agama Islam telah kita sia-siakan. Selebihnya dapat disimak dalam artikel yang telah saya terbitkan berjudul Tunjukan Identitas Muslim Anda, Mengapa Malu? Ya Allah, Engkau telah memilih kami menjadi seorang mukmin. Maka berikanlah janji-Mu. Sungguh Engkau Maha menepati Janji.
Wallahu a'lam bish showab.***
Benar, nikmat Islam. Sadarkah Anda bahwa sisa umur yang diberikan Allah apakah lantas hanya kehidupan tanpa tujuan? Untuk itulah, Rasulullah datang sebagai pembawa kabar gembira sekaligus peringatan yang terdapat pada agama Islam. Permasalahannya, hampir seluruh umat Islam ini tak sadar akan hal tersebut dan "tak mau sadar".
Kesempurnaan Islam
Islam adalah agama yang Allah rahmati dan ridhai. Mungkin berbeda dengan paham penganut sekulerisme bahwa semua agama itu sama. Sekali lagi, Tidak! Islam benar-benar dan satu-satunya pilihan yang tak ada bandingan dengan agama lainnya. Hal ini sesuai dengan surat terakhir yang turun sebelum Rasulullah saw wafat pada potongan QS Al Maidah {5}: 3
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.Jelaslah sudah, Islam sebagai agama penyempurna dari ajaran-ajaran tauhid yang diajarkan kepada umat-umat nabi sebelumnya.
Letak Kenikmatan
Setelah mengetahui hal tersebut, lalu di mana letak kenikmatannya? Menjadi hal yang normal bila diberi barang dengan spesifikasi dan fitur yang luar biasa dan limited edition, tentu kita berbangga hati. Nah, lalu dari sinilah kita bisa mengambil nikmat. Kesempurnaan yang hanya ada pada Islam, hendaknya juga sama kita harapkan seperti keingingan memiliki sesuatu yang telah saya sebutkan diatas. Akan tetapi tak sembarang orang yang diberi kesadaran ini. Allah-lah yang memberi kenikmatan Islam sebagaimana dalam QS. Al Hujurat {49}: 17
Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."Seharusnya Berbangga Hati
Nikmat yang ada, jangan kita sia-siakan. Kita patut bersyukur diberi sisa umur untuk memeluk agama Islam yang Allah berikan. Ibarat jual beli, kita penjualnya dan Allah pembelinya. Kita tentu merasa senang bila mendapat keuntungan berlipat dari jual beli kita kepada Allah berupa pahala dan surga yang dijanjikan sebagaimana dalam QS. At Taubah {9}: 111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.Subhanallah, sungguh mulia hidup seorang mukmin. Allah telah membeli jiwanya dan membalas dengan surga dan Allah Maha Menepati Janji. Selebihnya baca Tawaran Allah Kepada Orang Mukmin
Disini yang perlu ditekankan adalah menghilangkan kebiasaan malu yang terkadang ada walau di lubuk hati atau sepintas pikiran saja. Dan hendaknya kita sadar dan lebih malu lagi bila nikmat yang Allah berikan berupa agama Islam telah kita sia-siakan. Selebihnya dapat disimak dalam artikel yang telah saya terbitkan berjudul Tunjukan Identitas Muslim Anda, Mengapa Malu? Ya Allah, Engkau telah memilih kami menjadi seorang mukmin. Maka berikanlah janji-Mu. Sungguh Engkau Maha menepati Janji.
Wallahu a'lam bish showab.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar