Bandung- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Jabar akan diprioritaskan kepada tenaga honorer guru dan kesehatan. Prioritas akan diberikan secara khusus bagi honorer guru dan kesehatan yang berada di wilayah pedalaman.
"Kami pasti akan lebih memprioritaskan CPNS untuk guru dan tenaga kesehatan di wilayah pedalaman. Kami memang masih kekurangan kedua SDM (sumberdaya manusia) ini, terutama yang ditempatkan di pelosok-pelosok," kata Heryawan usai menyerahkan Penghargaan dan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) di Jabar di halaman Gedung Sate Jalan Diponegoro No 22, Senin (11/4/2011).
Menurut Heryawan, Pemprov Jabar belum mendapatkan kuota formasi CPNS dari pemerintah pusat. Namun, saat ini Pemprov Jabar sedang melakukan pendataan kebutuhan sumber daya manusia CPNS yang difokuskan kepada tenaga guru dan kesehatan.
"Masih didata oleh OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemprov Jabar. Mungkin dalam waktu tidak lama lagi akan selesai untuk diajukan ke BKN (Badan Kepegawaian Nasional) untuk disetujui," jelasnya.
Heryawan tidak bisa menargetkan pengangkatan seluruh tenaga honorer di Jabar. Pasalnya, pengangkatan PNS merupakan kewenangan BKN. Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) menetapkan kuota CPNS pada tahun 2011 sebanyak 200.000 orang. Kuota tersebut difokuskan untuk pengangkatan pegawai honorer yang disesuaikan kebutuhan SDM. [jul]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar