Partai Bulan Bintang (PBB) berharap Pemilu 2014 bisa dilaksanakan dengan jujur dan adil seperti Pemilu 1955.
Harapan itu disampaikan Ketua Umum PBB MS Kaban dalam diskusi dialektika demokrasi bertema "Qou Vadis Revisi Paket UU Politik" di gedung DPR, Jumat (19/11).
Selain MS Kaban, hadir sebagai pembicara mantan Ketua Panja UU Pemilu Ferry Mursidan Baldan, Ketua Fraksi PKB Ida Fauziah dan Direktur Eksekutif Centro Hadar Gumay.
Mantan Menteri Kehutanan (Menhut) ini menyatakan, dalam pembahasan paket UU politik tersebut tidak ada hal yang dijadikan prioritas utama. Semuanya, kata dia, mau digarap. Meski pada kenyataannya tersendat-sendat.
Dia menyatakan, salah satu paket UU politik yang harus menjadi prioritas utama adalah UU Pemilu, terutama soal penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Sebab sampai detik ini, kita semua mengagung-agungkan Pemilu yang digelar tahun 1955. Sememtara selama ini Pemilu yang dilaksanakan tidak pernah jurdil . Kok ga malu kita Pemilu tidak pernah dilaksanakan secara jurdil," tegasnya.
Ironisnya, KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2009, tidak pernah melakukan evaluasi, terutama inventarisasi masalah. Sebab penyelenggaraan Pemilu, ujar Kaban lagi, tidak terpenuhi secara jurdil.
PBB berharap Pemilu 2014 bisa dilaksanakan secara jurdil seperti Pemilu 1955. Dengan demikian, lanjutnya, tidak ada lagi anggota dewan jadi-jadian yang lolos ke Senayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar