MAKASSAR--MICOM: Arah politik yang sedang bergulir di Indonesia sampai saat ini masih cenderung dikendalikan oleh kekuatan finansial yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja.
Demikian diungkapkan oleh pakar Ilmu Politik Northwestern University Amerika Serikat, Prof Jeffrey A Winters, disela-sela kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/4).
Menurutnya, banyak kasus yang telah menunjukkan bahwa kekuatan finansial masih sangat menentukan arah serta kebijakan politik, khususnya dalam partai politik. "Ada empat hal yang sangat mempengaruhi kekuasaan politik di Indonesia, di mana kekuatan finansial merupakan faktor yang paling dominan, selain jabatan, kekuatan mobilisasi, dan cara-cara kekerasan," terangnya.
Ia mencontohkan, pada kongres nasional salah satu partai politik di Indonesia, proses pemilihan ketua nasional justru hanya mempertimbangkan kekuatan finansial para calon, tanpa melihat kapasitas serta kekampuannya.
Bahkan, kata dia, kecenderungan kekuatan finansial dalam politik Indonesia justru semakin mendegradasi keberadaan ideologi yang dianut oleh masing-masing partai politik.
Fenomena ini mengakibatkan politik Indonesia hanya merupakan pertarungan antara segelintir orang yang memiliki kekuatan finansial, dan akhirnya bertujuan hanya untuik mempertahankan keberadaan aset ekonomi semata.
"Harus diakui bahwa saat ini sudah terjadi stratifikasi kekayaan, di mana konsentrasi uang pada kalangan tertentu, dan akhirnya menjadi faktor paling dominan yang menggerakkan politik Indonesia," tuturnya.
Inilah yang mengakibatkan proses politik di Indonesia justru kurang memberi pendidikan politik bagi masyarakat. (Ant/OL-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar