RMOL. Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang MS Kaban santai saat dimintai tanggapan soal kadernya, yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi, terpilih menjadi Ketua Partai Demokrat NTB, pada Musyawarah Daerah Partai Demokrat yang digelar kemarin petang.
"Kalau kader terbaik pindah ke tempat yang lain, itu kan amal soleh juga. Mudah-bermanfaat di tempat lain," katanya saat dihubungiRakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 4/4).
Bagi Kaban kepindahan Muhammad Zainul Majdi ke Partai Demokrat, bukan kasus pertama. Sebelumnya, kadernya yang menjabat Bupati Bangka Belitung juga pindah ke Partai Amanat Nasional. Begitu juga pasangan gubernur dan wakil gubernur Provinisi Kepulauan Bangka Belitung. Sang gubernur pindah ke Golkar sedangkan wakilnya loncat ke Partai Hanura.
Tapi mantan Menteri Kehutanan ini memaklumi banyak Partai yang mengambil alih kadernya. Karena memang saat ini adalah tren pragmatisme sedang merebak.
"Ya sekarang, sedang tren pragmatis. (Partai-partai) tidak mau kerja keras. Kemudian mana yang baik diambil. Seperti Bank Century lah, di-bailout oleh pemerintah. Padahal kan (lebih baik) dijual saja itu daripada membebani negara, dilepas saja. Politik juga begitu. Mana yang bagus-bagus yang, itu yang diambil," katanya.
Apakah ini karena kerakusan Partai Demokrat atau PBB tidak mampu membentengi kader?
"Saya pikir ya ada supply and demand. Pragmatis. Itu hak masing-masing," jawabnya.
Meski kadernya terus diambil alih partai lain, MS Kaban mengaku tidak akan membuat kebijakan yang khusus untuk mengantisipasi hal itu kembali terjadi. "Kita kan proses rekruitmen jalan terus, seleksi alamiah lah. Kita yakin banyak sumber (kader) lainnya,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar