INILAH.COM, Bandung - Pakar hukum tata negara dan politik I Gede Pantja Astawa menilai hengkangnya Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf ke Partai Demokrat lantaran Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini mengusungnya dianggap tidak maksimal.
Pantja mengatakan, dalam hal ini Dede berharap partai yang menjadi pilihannya itu dapat mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Jawa Barat.
"Dilihat dari pemilu yang lalu, Partai Demokrat keluar sebagai pemenang di wilayah Jawa Barat,” tutur Pantja saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (12/4/2011) malam.
Pantja menuturkan, saat ini Dede Yusuf memang tengah berada dalam pergulatan batin karena harus mempertimbangkan apakah dengan kepindahannya tersebut dapat membuatnya tampil sebagai pemimpin Jawa Barat atau tidak. Sementara itu di sisi lain PAN yang selama ini telah mengusung dirinya sebagai wagub tidak bisa diabaikan jasanya.
Sebelumnya, setelah ditunggu cukup lama soal rencana kepindahannya dari Partai Amanat Nasional (PAN), Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf akhirnya mengungkapkan hasil istikharahnya selama seminggu terakhir.
Seperti dugaan yang berkembang di lapangan, Dede Yusuf semakin kuat merapat ke partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun Dede menyebutkan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil istikharahnya, ia menegaskan belum mendaftar ke Partai Demokrat, baik melalui DPC, DPD, ataupun DPP. Namun yang pasti, hasil pemikiran disertai istikharahnya memang memutuskannya bergeser ke Partai Demokrat. [gin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar