Ustad Abu: SBY Pura-pura Ikut Majlis Dzikir, Padahal Memerangi Islam
Posted by K@barNet pada 01/04/2011
Jakarta – Terdakwa dugaan pelatihan perang di Pegunungan Jantho Aceh Besar, ustad abu Bakar Baasyir menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden yang paling keras memusuhi Islam dibanding pemimpin yang lainnya.
“Yudhoyono memusuhi Islam paling keras dibanding presiden-presiden sebelumnya. Indonesia ini negara kedua dia (SBY) setelah Amerika. Pura-pura ikut Majelis Dzikir padahal memerangi Islam,” kata Abu Bakar Baasyir di ruang tahanan khusus Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, Kamis pagi (31/03).
Atas alasan itulah, Abu Bakaar Baasyir pesimis dirinya dibebaskan oleh majelis hkaim dari tuntutan dalam persidangan kasus terorisme. “Saya tidak yakin dibebaskan, karena memang persidangan ini dimaksudkan untuk memerangi pembela Islam seperti dirinya.” tegasnya sambil menambahkan semua syariat Islam di negara ini dikatakan teror.
“Saya menilai pengadilan ini hanya untuk memerangi pembela Islam, bukan mencari keadilan,” pungkasnya
Ba’asyir sebelumnya didakwa 7 pasal. Untuk dakwaan primer, Ba’asyir dikenai Pasal 14 juncto Pasal 9 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme.
Ancaman hukuman dalam Pasal 14 juncto Pasal 9 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Sedangkan untuk dakwaan subsider, Ba’asyir dijerat Pasal 14 juncto Pasal 7, lebih subsider Pasal 14 juncto Pasal 11, lebih subsider Pasal 15 juncto Pasal 9, ke bawahnya lagi Pasal 15 juncto Pasal 7, ke bawahnya lagi Pasal 15 juncto Pasal 11, terakhir Pasal 13 huruf a dengan ancaman hukuman 3 tahun sampai 15 tahun penjara.
Terdakwa Ustad Abu Baakar Baasyir mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal umar Patek pelaku pemboman bali I yang kabarnya ditangkap petugas otoritas keamanan Pakistan beberapa waktu yang lalu. Fakta Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar