INILAH.COM, Jakarta - Pencitraan yang dilakukan partai politik (parpol) dinilai akan merugikan rakyat. Partai hanya menampilkan citra tetapi tidak diiringi dengan kualitas. Demikian dikemukakan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari di Jakarta, Rabu (14/3/2012).
"Lihat saja faktanya semakin banyak suatu partai mengiklankan diri di TV dan media, semakin baik juga peringkatnya dalam survei. Inilah politik, seringkali yang penting bukan apa yang sebenarnya dikerjakan, tetapi apa yang dikomunikasikan kepada publik melalui media. Dus, itu semua hanyalah realitas media saja," jelas Hajriyanto.
"Lihat saja faktanya semakin banyak suatu partai mengiklankan diri di TV dan media, semakin baik juga peringkatnya dalam survei. Inilah politik, seringkali yang penting bukan apa yang sebenarnya dikerjakan, tetapi apa yang dikomunikasikan kepada publik melalui media. Dus, itu semua hanyalah realitas media saja," jelas Hajriyanto.
Dia mengemukakan itu terkait hasil survei LSI yang merilis Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berada diposisi keempat yaitu Golkar, PDIP, Partai Demokrat, dan Partai NasDem. Partai yang didirikan Surya Paloh itu memang gencar beriklan di televisi yang memang media milik para elite partai itu.
Hajriyanto menilai, partai yang mengedepankan citra justru akan merusak. Sebab, partai yang baik akan berpikir bagaimana menyejahterakan rakyat bukan untuk pencitraan.
"Rakyat kan memerlukan kesungguhan parpol, bukan wacana. Rakyat ingin parpol-parpol bersungguh mewujudkan kebersihan, bukan sekadar iklan antikorupsi."
Ketua DPP Partai Golkar ini menuturkan, masalah citra tidak akan bisa menyelesaikan persoalan rakyat. "Rakyat butuh kesungguhan parpol-parpol untuk hanya menyetujui APBN yang pro rakyat, bukan partai yang berjanji melalui iklan akan pro rakyat," kata Hajriyanto.
Bahkan, dia menilai banyak partai yang narsis hanya bisa tampil di media tetapi tidak berisi. "Kebanyakan partai-partai kita ini adalah partai-partai yang sepi ing gawe ramai ing televisi (sepi kerjaan tapi ramai di televisi)," tambahnya. [yeh]
"Rakyat kan memerlukan kesungguhan parpol, bukan wacana. Rakyat ingin parpol-parpol bersungguh mewujudkan kebersihan, bukan sekadar iklan antikorupsi."
Ketua DPP Partai Golkar ini menuturkan, masalah citra tidak akan bisa menyelesaikan persoalan rakyat. "Rakyat butuh kesungguhan parpol-parpol untuk hanya menyetujui APBN yang pro rakyat, bukan partai yang berjanji melalui iklan akan pro rakyat," kata Hajriyanto.
Bahkan, dia menilai banyak partai yang narsis hanya bisa tampil di media tetapi tidak berisi. "Kebanyakan partai-partai kita ini adalah partai-partai yang sepi ing gawe ramai ing televisi (sepi kerjaan tapi ramai di televisi)," tambahnya. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar