Rini Kustiasih/KOMPAS Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan pada April hanya kamuflase dari kebijakan pemerintah yang pro kepada asing.
CIREBON, KOMPAS.com — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan pada April hanya kamuflase dari kebijakan pemerintah yang pro kepada asing.
Alasan di balik kenaikan harga BBM, yakni untuk mengurangi beban subsidi APBN, hanyalah justifikasi atas ketakberdayaan pemerintah menghadapi asing.
-- Din Syamsuddin
Hal itu tampak antara lain dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang memberikan keleluasaan kepada pihak asing untuk menguasai aset alam Indonesia, yakni melalui kontrak karya. Hal itu dikatakan Din seusai menghadiri pengajian umum di Masjid At Taqwa, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/3/2012).
"Alasan di balik kenaikan harga BBM, yakni untuk mengurangi beban subsidi APBN, hanyalah justifikasi atas ketakberdayaan pemerintah menghadapi asing," katanya. Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM dengan demikian adalah imbas dari amburadulnya aturan perminyakan di dalam negeri.
"Saat ini 88 persen pengelolaan minyak dan gas bumi ada di tangan asing, dan hanya 16 persen yang dikuasai dalam negeri. Kondisi ini tak membawa manfaat bagi rakyat," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar