Markas : Jl. Peta No. 49 Tlp/Fax 022-5224189 Bandung.40243 /dpwpbbjabar@gmail.com

Jumat, 09 Maret 2012

Kemelut Kenaikan BBM


 Alit Rahmat

Pada awal bulan april yang akan datang pemerintah akan berencana menaikan BBM baik yang bersifat subsidi. Jika melihat perencanaan pemerintah untuk menaikkan BBM yang bersubsidi sama sekali akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi bangsa indonesia. Seperti yang diperlihat pada grafik yang menunjukkan bahwa banyak industri menengah kebawah yang masih bergantung terhadap BBM.

Jika melihat langkah yang diambil oleh pemerintah yang dinilai masih bersifat mendesak dan perlu adanya pengkajian ulang agar melihat baik buruk dari kenaikan BBM tersebut. sektor industri adalah salah satu bagian yang menjadi salah satu bagian yang akan mengalami kebangkrutan akibat mereka sendiri tidak bertahan dari gelombang kenaikan harga BBM.

Akibat yang selanjutnya dapat berpengaruh pada permintaan dan penawaran di pasar oleh masyarakat. Dimana kenaikan BBM yang ternyata sangat membebebani rakyat secara menyeluruh dapat mengakibatkan banyak daya ekonomi rakyat yang semakin menurun. Penurun tersebut dapat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi.

Kenaikan BBM yang seperti biasa juga dapat berpengaruh kepada peningkatan inflasi. Sebenarnya yang menjadi korban dari kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menaikkan harga BBM atau yang lain dengan cara membatasi kuota BBM sama sekali tidak memiliki dampak yang positif malah sangat merugikan rakyat.

Banyak rakyat yang secara ekonomi lemah menjadi korban. Seperti gambaran yang seharusnya mereka dapat membeli 2 barang namun sekarang mereka hanya dapat membeli 1 barang itupun jika kenaikannya tidak melebihi ambang batas dari harga normal barang tersebut.

Lalu melihat rencana kebijakan pemerintah yang akan mencoba memberlakukan sistem BBG (bahan bakar gas) dapat dikatakan sangat bagus, tetapi ada hal yang harus sangat diperhatikan yakni persiapan baik dalam hal fasilitas penyalurdari BBG dan kesiapan rakyat menerima BBG yang seharusnya adanya tahapan-tahapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar